Mohon tunggu...
Zarifa Mutia Rokhima
Zarifa Mutia Rokhima Mohon Tunggu... Jurnalis - UI/UX Design

Saya siswi SMK Negeri 7 Semarang jurusan Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi. Saya bersemangat mengembangkan keterampilan saya dalam Desain UI/UX dan Desain Grafis. Dengan latar belakang teknologi, saya memiliki pemahaman yang kuat tentang jaringan dan sistem aplikasi, yang meningkatkan minat saya dalam menciptakan pengalaman yang ramah pengguna dan desain yang menarik secara visual. Saya berkomitmen untuk terus belajar, mengeksplorasi tren baru dalam desain, dan meningkatkan keterampilan kreatif dan teknis saya. Saya percaya bahwa menggabungkan teknologi dengan desain dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan solusi inovatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara UI Dan UX Mempengaruhi Pengalaman Pengguna dalam Desain Aplikasi Mobile

15 November 2024   12:07 Diperbarui: 15 November 2024   12:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, semakin banyak orang menggunakan aplikasi seluler untuk berbagai keperluan, mulai dari berbelanja, bepergian, memesan makanan, hingga menyimpan uang di dalam ponsel. Namun, tidak jarang pengguna merasa bingung dan frustrasi saat berhadapan dengan aplikasi yang tampilannya masih berantakan dan sulit dipahami, misalnya ketika tidak ada pemberitahuan saat menginput data, tata letak yang membingungkan, atau aplikasi yang belum responsif. Hal ini menggarisbawahi pentingnya optimalisasi desain antarmuka pengguna (User Interface/UI) dan pengalaman pengguna (User Experience/UX) dalam pengembangan aplikasi seluler. Sebelum kita membahas materi lebih lanjut, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian desain UI dan UX.

UI (User Interface) atau Antarmuka Pengguna mencakup semua elemen yang dilihat dan disentuh pengguna saat menggunakan aplikasi seluler, seperti tombol, menu, warna, dan ikon. Desain UI dibuat sesuai dengan konsep aplikasi yang dikembangkan, namun pembuatan desain UI tidak boleh sembarangan; ada teknik-teknik khusus yang perlu diperhatikan. Misalnya, pengaturan jarak antar elemen yang proporsional, ukuran tombol minimal 36 piksel, keselarasan ikon, penggunaan hierarki visual, dan sebagainya. Sementara itu, UX (User Experience) atau Pengalaman Pengguna berfokus pada bagaimana perasaan pengguna saat menggunakan aplikasi tersebut. UX menekankan aspek kenyamanan, kepercayaan, serta proses uji coba dan iterasi dalam menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna.

Lantas, apakah UI memiliki peran penting dalam UX? Bayangkan saat Anda membuka aplikasi belanja tetapi kesulitan menemukan barang karena menu yang berantakan atau tombol yang tidak jelas. Hal ini tentu akan mempengaruhi pengalaman Anda menggunakan aplikasi tersebut menjadi tidak menyenangkan. Sebaliknya, aplikasi dengan desain sederhana dan jelas akan membuat pengguna merasa nyaman dan mudah digunakan. Dengan kata lain, UI yang baik dapat mendukung UX menjadi lebih optimal. Aplikasi yang mudah digunakan akan membuat pengguna merasa betah dan senang menggunakannya lebih lama.

Agar aplikasi dapat berjalan dengan lancar, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang UI yang baik dan nyaman untuk pengguna:

  1. Tampilan yang Sederhana: Hindari membuat tampilan yang terlalu ramai. Gunakan warna yang bersih dan modern, ikon yang sederhana dan senada untuk mempermudah pengguna, serta pastikan teks mudah terbaca. Hindari penggunaan elemen yang berlebihan atau terlalu besar.
  2. Navigasi yang Mudah: Pastikan menu atau tombol mudah ditemukan dan dipahami. Letakkan tombol utama di bagian bawah layar agar mudah dijangkau, hindari ukuran tombol yang terlalu kecil atau besar, dan pastikan navigasi jelas untuk menuju halaman berikutnya serta responsif dengan baik.
  3. Teks yang Jelas dan Terbaca: Pastikan ukuran dan jenis huruf mudah dibaca. Teks yang terlalu kecil atau sulit dibaca dapat membuat pengguna cepat lelah. Gunakan hierarki teks yang tepat untuk memberikan kenyamanan visual dan meningkatkan kualitas desain.
  4. Responsif di Berbagai Perangkat: Aplikasi harus bisa menyesuaikan tampilan di berbagai jenis dan ukuran perangkat. Baik pada layar kecil maupun besar, tampilan tetap harus jelas dan nyaman digunakan. Ketidaksesuaian tampilan di berbagai perangkat akan membuat aplikasi terlihat berantakan dan sulit digunakan.
  5. Umpan Balik yang Cepat: Berikan respons cepat saat pengguna menekan tombol, misalnya dengan animasi atau perubahan warna, agar pengguna mengetahui bahwa aplikasi sedang bekerja. Hal ini sangat penting terutama bagi pengguna dengan kebutuhan khusus yang memerlukan indikasi visual atau warna.

Selain merancang UI yang baik, desainer perlu mempertimbangkan sisi pengguna. Desain yang dibuat harus mempertimbangkan cara aplikasi digunakan, tema yang diusung, serta navigasi yang terstruktur. Beberapa pendekatan yang harus diterapkan oleh desainer saat merancang aplikasi mobile antara lain:

  1. Pengurangan Beban Kognitif Pengguna: Desain yang dibuat perlu meminimalisir beban kognitif pengguna agar informasi yang disampaikan dalam aplikasi mudah dipahami. Desainer perlu mengatur informasi dengan cara yang sederhana dan menggunakan mikrointeraksi untuk memberikan petunjuk tindakan yang akan dilakukan pengguna.
  2. Optimasi Aksesibilitas dalam Desain UI: Optimasi aksesibilitas sangat penting karena pengguna aplikasi sangat beragam. Oleh karena itu, desainer perlu mengakomodasi kebutuhan pengguna, seperti menyediakan pengaturan ukuran teks yang dapat disesuaikan dengan pembaca layar.
  3. Pengujian dan Iterasi Berkelanjutan: Usability testing atau pengujian kegunaan secara berkala penting dilakukan untuk mengidentifikasi masalah UX. Dengan pengujian, desainer dapat mengoptimalkan UI dan UX berdasarkan hasil tes dan umpan balik dari pengguna.
  4. Desain Berbasis Pengguna (User-Centered Design): UCD adalah pendekatan yang berfokus pada kebutuhan, preferensi, dan batasan pengguna akhir dalam setiap tahap pengembangan aplikasi. Artinya, aplikasi dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata pengguna, bukan hanya berdasarkan asumsi desainer.


Gambar ini menunjukkan perbedaan antara desain yang buruk dan yang baik. Pada desain buruk, elemen-elemen ditata secara tumpang tindih tanpa hierarki visual yang jelas dan ruang kosong, membuatnya sulit dibaca dan berantakan. Sementara itu, desain yang baik memiliki struktur yang teratur dengan hierarki visual yang jelas dan penggunaan ruang kosong yang memadai, sehingga lebih mudah dibaca dan nyaman diikuti. Desain yang baik menerapkan prinsip UI dan UX untuk menciptakan tampilan yang lebih ramah pengguna.

Dari pembahasan ini, kita mengetahui pentingnya UI (User Interface) dan UX (User Experience) dalam menciptakan aplikasi seluler yang nyaman dan mudah digunakan. UI adalah tampilan yang dilihat dan disentuh pengguna, sementara UX adalah pengalaman yang dirasakan. Desain UI yang baik akan mendukung UX, sehingga aplikasi menjadi lebih mudah dipahami dan menyenangkan. Desainer perlu memprioritaskan tampilan yang sederhana, navigasi yang jelas, teks yang mudah dibaca, tampilan yang responsif di berbagai perangkat, serta selalu memperhatikan kebutuhan pengguna.

Sumber Bacaan

https://bif.telkomuniversity.ac.id/mengapa-ui-ux-design-sangat-penting-dalam-pengembangan-aplikasi/

https://www.softwareseni.co.id/blog/peran-ui-ux-designer

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun