Mohon tunggu...
Fazar Munna Saleh
Fazar Munna Saleh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Dengan ketertarikan yang mendalam dalam bidang komunikasi, saya berkomitmen untuk mengeksplorasi dan berbagi pengetahuan melalui tulisan. Sebagai penulis di Kompasiana, saya berharap dapat memberikan perspektif yang segar dan bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Media Sosial Menjadi Pilihan Utama untuk Mendapatkan Informasi?

7 November 2024   11:17 Diperbarui: 7 November 2024   11:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan informasi, sebuah fenomena yang semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut laporan survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center (KIC), media sosial digunakan oleh 72,6% responden sebagai sumber informasi utama pada tahun 2022, melampaui media konvensional lainnya seperti televisi dan berita online (Annur, 2023). 

Penggunaan media sosial ini tidak hanya menunjukkan preferensi masyarakat terhadap platform digital, tetapi juga mencerminkan perubahan perilaku konsumsi informasi di tengah kemajuan teknologi.

Salah satu alasan utama mengapa media sosial menjadi sumber informasi yang dominan adalah aksesibilitasnya. Dengan hanya menggunakan perangkat mobile dan koneksi internet, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis informasi kapan saja dan di mana saja.

 Ini berbeda dengan media tradisional yang sering kali memiliki batasan waktu dan ruang. Selain itu, kecepatan penyebaran informasi di media sosial juga sangat tinggi. Berita dapat tersebar dalam hitungan detik, memungkinkan pengguna untuk selalu mendapatkan update terkini (Vania, 2022).

Namun, meski media sosial menawarkan banyak keuntungan, tantangan besar tetap ada. Salah satunya adalah potensi penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks. Masyarakat perlu lebih kritis dalam menyaring informasi yang mereka terima, karena tidak semua konten di media sosial dapat dipercaya.

 Laporan dari Katadata Insight Center menunjukkan bahwa meskipun kepercayaan terhadap media sosial meningkat, masih ada kebutuhan untuk memverifikasi sumber sebelum mempercayai informasi yang disajikan (Widi, 2022).

Platform-platform seperti WhatsApp, Facebook, dan YouTube mendominasi penggunaan media sosial di Indonesia, dengan pengguna yang menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya untuk mengakses konten dari platform tersebut (Naurah, 2023). 

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya menggunakan media sosial untuk mendapatkan berita, tetapi juga untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman. Dengan demikian, media sosial bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat modern.

pexels.com/id-id/@tracy-le-blanc-67789/
pexels.com/id-id/@tracy-le-blanc-67789/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun