Hal ini akan memberikan efek yang signifikan untuk seseorang dalam berperilaku terutama di kalangan generasi z. Generasi Z memanfaatkan TikTok untuk berbagai kepentingan yang berbeda. TikTok tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sering digunakan untuk keperluan formal seperti pekerjaan dan tugas kuliah atau sekolah.Â
Penggunaan TikTok ini bervariasi dan bergantung pada preferensi masing-masing individu itu sendiri. Namun, terlalu sering menggunakan dan memanfaatkan tiktok ini juga tidak baik, inilah yang dimaksud dalam perilaku gen z dalam mengonsumsi suatu konten.
Perilaku generasi z ketika mengonsumsi suatu konten yang tersedia terutama dalam konten tren karena algoritma juga sangat andil dalam menyebar tren yang baru sehingga seringkali ketika ada tren yang viral di tiktok itu akan menyebar ke seluruh konten dikarenakan pengguna biasanya mencari suatu hot news atau tren yang akhirnya konten -- konten yang berkaitan lainnya akan ditampilkan lagi di kemudian hari.Â
Inilah yang menjadikan TikTok sebagai platform yang adil dan menjanjikan bagi pemasar untuk mencapai dan melibatkan audiens secara luas (Bishqemi & Crowley, 2022).
Algoritma Filter Bubble dan Echo Chamber ini akhirnya menghasilkan dampak -- dampak yang memang berpengaruh bagi pengguna sosial media, khususnya generasi Z. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dampak -- dampak algoritma. Salah satu contohnya yaitu, data yang relevan dan akurat. Suatu konten yang memberikan informasi yang sangat detail akan mempengaruhi minat seorang pengguna dikarenakan informasi di konten tersebut jelas dari sumber yang kuat sehingga pengguna percaya akan hal itu.
   Dari faktor tersebut munculah dampak -- dampak diantaranya ada dampak positif dan dampak negatif.
- Dampak positif
- Pengguna mendapatkan sumber informasi yang memang relevan dengan kebutuhan mereka, sehingga terlihat mudah untuk menyaring suatu informasi.
- Pengguna lebih cepat mendapatkan suatu topik yang mereka sukai melalui algoritma.
- Pengguna dapat mengembangkan keterampilan kreativitas mereka, ketika ada tren tiktok yang memang menampilkan tentang pengembangan diri.
- Dampak Negatif
- Pengguna cenderung hanya fokus pada 1 topik dan tidak aktif mencari sumber informasi di luar minat mereka, sehingga tidak tahu informasi lainnya.
- Pengguna menggunakan algoritma filter bubble untuk menampilkan konten secara otomatis di internet yang membuat pengguna merasa di layani dan dimanjakan.
- Pengguna terlalu sering melihat tren di konten yang serupa sehingga membuat korelasi antara pengguna tiktok menjadi berlebihan dan Fear of missing out (FOMO).
- Pengguna terlalu asyik melihat konten yang serupa berkali -- kali yang akhirnya menganggu waktu luang atau aktivitas menjadi tidak produktif
        Hal ini dapat disimpulkan bahwa algoritma tentu memiliki dampak negatif dan positif. Oleh karena itu perlunya pertimbangan dari setiap pengguna sosial media yaitu generasi Z untuk dapat mempertimbangan segala sesuatu ketika mengonsumsi konten -- konten yang ada.Â
Algoritma ini mempertimbangkan berbagai faktor, seperti interaksi pengguna, informasi video, tren, dan preferensi pengguna, untuk menentukan visibilitas konten di For You Page (FYP) (Wicaksono, 2023).
      Dan diharapkan untuk generasi Z ini agar selalu cerdas dalam mengevaluasi segala isi konten yang terdapat di aplikasi tiktok tersebut dan bisa membedakan mana konten yang berkualitas atau tidak. Transparansi algoritma rekomendasi TikTok ini diperlukan untuk meningkatkan pemahaman generasi Z tentang platform tersebut.
 Pentingnya meningkatkan literasi digital dan kemampuan kritis, terutama di kalangan generasi Z, menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Ada perumpamaan "Think before act" dimana sebagai generasi Z jangan terlalu fokus pada hal yang dianggap tidak bermanfaat untuk masa depan nanti.
Reference