Mohon tunggu...
Zara Syauqiyah
Zara Syauqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa ilmu komunikasi universitas pembangunan nasional veteran jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengaruh Algoritma terhadap Perilaku Gen Z di Tiktok

23 November 2024   23:48 Diperbarui: 24 November 2024   00:48 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digitalisasi sekarang ini. Menurut data We Are Social dan Hootsuite (Februari 2022), Indonesia memiliki 277,7 juta jiwa penduduk, dengan 204,7 juta jiwa yang merupakan pengguna internet aktif. Sebanyak 80,1% dari pengguna menggunakan internet untuk mencari sumber informasi. Pengguna muda berusia 13-27 tahun, atau yang dikenal sebagai Generasi Z. 

Generasi ini dikenal sebagai digital natives, karena internetlah yang menemani selama kehidupan mereka, dimana internet juga menjadi kebutuhan mereka dalam beraktivitas ataupun berinteraksi dengan orang lain.

      Media sosial telah menjadi platform yang kuat untuk berbagi informasi, mempengaruhi opini, dan memobilisasi massa. Saat ini, Tiktok merupakan aplikasi yang sangat populer di kalangan generasi Z. Aplikasi tiktok ini menampilkan banyak jenis konten yang unik dan menarik sehingga membuat pengguna internet terutama generasi Z ini sangat tertarik terhadap aplikasi tiktok. 

Tidak hanya itu, Tiktok memiliki fitur yang biasa disebut For You Page (FYP), FYP ini terdapat di beranda tiktok dan konten yang ditampikan ini sesuai dengan minat dan preferensi atau algoritma pengguna tiktok tersebut.

       Menurut Cormen, algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik. Algoritma ini menerima beberapa nilai sebagai input dan menghasilkan beberapa nilai sebagai output (Rahmadani 2021). Algoritma sering dianggap sebagai sistem yang membantu pengguna aktif sosial media untuk menemukan kembali konten yang sebelumnya mereka akses dan menonton Kembali konten yang serupa dengan konten yang sudah pernah diakses. 

Hal inilah yang menunjukkan bahwa algoritma memiliki peran penting terhadap pengguna yaitu mengatur apa saja konten yang akan muncul di beranda dan iklan apa saja yang akan ditampilkan di beranda pengguna tiktok tersebut.

       Namun, algoritma ini juga dapat mempengaruhi seseorang pengguna terutama di dalam sosial media. Algoritma tersebut dikenal dengan nama "filter bubble". Filter Bubble didefinisikan sebagai hasil dari proses yang berbeda pada pencarian informasi, persepsi, seleksi, dan meluapnya informasi (Geschke, Lorenz, dan Holtz 2019).

 Seseorang akan menganggap bahwa sosial media selalu menampilkan suatu informasi yang memang dibutuhkan. Tetapi, sebenarnya itu adalah teknik yang digunakan oleh filter bubble sendiri yaitu untuk mempersonalisasi internet

        Algoritma memiliki cara untuk mengumpulkan sebuah data, contohnya ialah ketika seseorang mengklik tombol follow, like, dan share pada suatu konten di tiktok, maka disitulah algoritma akan mencatat preferensi untuk diri anda di kemudian hari, dimana seseorang akan menemukan konten yang serupa. Maka demikianlah cara kerja algoritma ini bisa kita lihat dari profile input dari topik yang sedang hangat, tren, berita viral dan minat dari seorang pengguna, kemudian outputnya berupa rekomendasi konten -- konten yang akan ditampilkan berupa video atau gambar.

         Algoritma filter bubble ini juga menyebabkan adanya fenomena echo chamber, dimana echo chamber ini bisa ditemukan dengan mudah melewati media internet dan hal ini merupakan salah satu kinerja cepat algoritma. 

Dilansir dari GCFLearn (2019), echo chamber atau ruang bergema adalah adalah lingkungan di mana seseorang hanya menemukan informasi atau pendapat yang mencerminkan sendiri. Fenomena echo chamber akan nyata ketika mereka mengemukakan  pendapat mereka secara terus menerus, dan mereka percaya bahwa itu benar, padahal apa yang mereka kemukakan hanya berputar-putar saja di lingkup mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun