Mohon tunggu...
Zara Syauqiyah
Zara Syauqiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa ilmu komunikasi universitas pembangunan nasional veteran jakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Kim Ji-Young: Born 1982 "Suara Perempuan yang Terbungkam?"

14 September 2024   19:33 Diperbarui: 14 September 2024   19:42 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Kim Ji-young: Born 1982 diadaptasi dari novel best-seller karya Cho Nam-joo dan disutradarai oleh Kim Do-young yang dirilis pada tanggal 23 Oktober 2019  dengan durasi 118 menit.

Sinopsis Singkat :

Kim Ji-young: Born 1982 menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan bernama Kim Ji-young yang diperankan oleh (Jung Yu-mi), seorang ibu rumah tangga  berusia 30 tahun yang mengalami tekanan sosial dan budaya patriarki dari lingkungannya. Ji-young pernah memiliki karir yang baik dan menjanjikan, tetapi dia memilih untuk berhenti bekerja untuk merawat anaknya yang masih kecil. 

Seiring berjalannya waktu, Ji-young mengalami gejala depresi. Namun, dia mengelak bahwa dia merasa tampak baik - baik saja. Suaminya, Dae - Hyeon yang diperankan oleh (Gong-yoo) mendatangi seorang psikiater dan mengatakan bahwa "istri saya berubah menjadi orang lain" terlihat dari cara bicaranya mirip seperti ibunya, terkadang seperti sahabat lamanya yang meninggal setelah melahirkan, juga mendiang neneknya.

 

Alur Cerita :

Film ini menggambarkan kehidupan sehari - hari seorang perempuan biasa. Alur cerita ini terkesan lambat, namun tokoh ji-young sangat kuat dalam  menyampaikan perasaan yang terpendam karena perannya yang terjebak sebagai ibu, istri, pekerja, dan seorang anak perempuan. Film ini menampilkan beberapa flashback di beberapa adegan yang memperlihatkan bagaimana budaya yang membentuk kehidupan Ji-young sejak kecil hingga dewasa. Meskipun sebagian orang menganggap "sepele" , film ini sukses menganggambarkan isu feminisme dengan cara yang sangat relatable bagi perempuan, tidak hanya di korea tetapi di seluruh dunia.

 Akting dan Karakter :

Kim Ji-young yang diperankan oleh (Jung Yu-mi) memberikan performa yang sangat luar biasa, dengan ekspresi wajah yang mampu mengekspresikan emosi kompleks yang dialami karakternya, sehingga berhasil membuat penonton merasakan frustasi dan kesedihan mendalam. Dae-Hyeon yang diperankan (Gong Yoo) juga tampil solid sebagai suami yang penuh kasih sayang namun tidak selalu peka terhadap kesulitan yang dialami istrinya. Karakter pendukung lainnya seperti ibu Ji-young (Kim Mi-kyung) dan adiknya memberikan pandangan lebih luas tentang generasi perempuan yang berbeda.

Sinematografi  :

Sinematografi dalam film ini mendukung narasi yang emosional. Gaya visual yang sederhana, namun efektif dalam menyampaikan suasana  dan perasaan yang dialami oleh Ji-young. Ada beberapa pengambilan gambar close-up yang fokus pada ekspresi wajah Ji-young yang memperlihatkan betapa tertekannya karakter pada film ini.

Pesan Moral : 

Film ini sangat memperlihatkan tentang kondisi perempuan  di dunia modern, terutama dalam lingkungan masyarakat yang masih kental dengan patriarki. Kim Ji-young : Born 1982 menggambarkan bagaimana perempuan sering kali dihadapkan pada ekspetasi dan tuntutan dari keluarga, masyarakat, bahkan diri mereka sendiri. Film ini juga menyentuh isu - isu seperti kesenjangan gender di tempat kerja, standar kecantikan yang tinggi, serta beban yang ditanggung oleh kebanyakan ibu rumah tangga yang mengorbankan ambisi pribadi demi keluarga. Film ini sangat relevan bagi penonton dari berbagai latar belakang.

Opini Pribadi :

Menurut saya, film ini sangat relevan dan berpengaruh karena menyoroti isu - isu yang sering kali diabaikan bahkan dianggap sepele. Saya  terpukau dengan akting Jung Yu-mi yang sangat hebat dalam memerankan sosok Kim Ji-young dari ekspresi wajahnya. Film ini tidak hanya mengajak penonton untuk memahami perempuan saja, tetapi memperlihatkan pentingnya kesetaraan gender dan kesehatan mental.

Kelebihan dan Kekurangan :

Kelebihan dari film ini ialah tampilan film yang menggunakan cahaya yang redup dan netral mencerminkan kehidupan Ji-young yang yang tampak biasa, tetapi dipenuhi ketidakpuasan dan penderitaan batin sehingga selaras dengan ceritanya. Sedangkan kekurangan film ini ialah, film ini tidak terlalu banyak menampilkan percakapan sehingga sedikit terlalu monoton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun