Mohon tunggu...
Zara Putri Nashira
Zara Putri Nashira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa ilmu komunikasi

mahasiswa ilmu komunikasi peminatan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas Balik Berdirinya Museum Basoeki Abdullah

17 Juni 2022   23:51 Diperbarui: 17 Juni 2022   23:55 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri

Cuaca yang cerah dan terik tak menyurukan langkah saya dan teman-teman untuk mengunjungi salah satu Museum Basoeki Abdullah di jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Bar., Kec Cilandak, kota Jakarta Selatan. Museum ini tergolong yang paling dirawat di ibukota, namun museum ini jarang diminati dan dikunjungi oleh banyak orang.

Museum Basoeki Abdullah mempunyai banyak koleksi atau lukisan-lukisan yang bersejarah. Lukisan-lukisan tersebut nilai nya berkaitan dengan sejarah peradaban bangsa Indonesia.

Dari luar museum, terlihat begitu indah bangunan-bangunan yang ada di museum Basoeki Abdullah. Dan kondisi museum yang dekat dengan komplek perumahan, sehingga museum tersebut terlihat tertata rapi dari luar.

Museum ini didirikan pada tanggal 25 September 2001 dan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika. Museum ini didirikan atas wasiat Basoeki Abdullah yang meninggal dunia pada 5 November 1993. Rumah pribadi Basoeki Abdullah terletak di Jalan Keuangan Raya No. 19 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Rumah pribadi Basoeki Abdullah diberikan kepada pemerintah untuk dijadikan museum dan agar semangat seni dan berkarya terus bertahan pada generasi muda zaman sekarang

Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan. Bangunan pertama merupakan rumah tinggal Basoeki Abdullah, sedangkan bangunan yang kedua untuk pengembangan area museum. Di bagian dalam kedua bangunan ini dihubungkan oleh sebuah lorong yang menghubungkan masing-masing bangunan. Di dalam kedua bangunan ini tersimpan karya dan kenangan memorabilia Basoeki Abdullah “Sang Maestro”.

Sosok Basuki Abdullah adalah Maestro pelukis terkenal Indonesia yang beraliran realis dan naturalis. Beliau pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka dan karya-karyanya menghiasi istana negara dan kepresidenan Indonesia. Pada tanggal 6 September 1948 bertempat di Belanda Amsterdam sewaktu penobatan Ratu Yuliana dimana diadakan sayembara melukis, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang. Sejak itu pula dunia mulai mengenal Basuki Abdullah, putera Indonesia yg mengharumkan nama Indonesia.

“Beliau mempunyai 4 istri, sehabis lulus dari sekolah di Belanda, ia menikah dengan Josephin istri yang pertama seorang asli Belanda, ia mempunyai anak satu, beliau Basoeki Abdullah menceraikan istri yang pertama. Basoeki Abdullah menikah lagi, istri yang kedua bernama Maya Michel seorang penyanyi opera dan Basoeki pisah lagi. Lalu yang ketiga dengan orang Thailand, dan yang keempat Nataya Nareerat dari pernikahan terakhir Basuki sebelum ia wafat. “ ujar Tuty selaku edukator museum.

Ruang Memorial

Ruang tidur memberi makna yang lebih dalam bagi seorang Basoeki Abdullah, karena ruang tidur merupakan tempat ia berkomunikasi dengan Tuhan dan tempat ia memperkaya wawasan dengan membaca.

“Basoeki Abdullah mempunyai kamar pribadi karena tempat itu dia sudah tidak bisa ke lantai atas tempat istrinya istirahat, maka dari itu beliau berpindah kamar di bawah, dan ibaratnya beliau mendapat inspirasi atau wawasan dari kamar pribadi nya” ujar Tuty selaku educator museum.

Ruang Benda Pribadi, Aksesoris, dan Benda Benda Seni

dokpri
dokpri

Ruang-ruang ini menunjukkan koleksi pribadi serta aneka benda yang menunjukkan gaya hidup dan kecintaan dari Basoeki Abdullah, yaitu pakaian, aksesoris, senjata, wayang dan topeng.

Ruang Pamer Lukisan

Museum Basoeki Abdullah memiliki 123 buah lukisan. Aneka lukisan ini memiliki keanekaragaman tema yang menarik dan secara berkala disirkulasi dalam ruang tata pamer lukisan diantaranya Ruang Pameran Lukisan GNB, Ruang Pameran Lukisan Potret, Ruang Pameran Lukisan Pemandangan alam dan lain sebagainya.

“Tidak hanya melukis, Basuki Abdullah ialah seorang pemain wayang orang atau penari wayang orang, dan beliau hobi dengan karakter-karakter atau tokoh-tokoh wayang kulit” ujar Tuty selaku edukator museum.

Ruang Pameran Temporer

Area lantai 1 Gedung II ini berfungsi sebagai ruang pameran temporer yang temannya berubah-ubah dalam satu tahun. Area ini juga berfungsi sebagai area pameran bagi masyarakat, mulai dari individu, komunitas seni dan budaya, hingga satuan pendidikan yang ingin melaksanakan pameran di Museum Basoeki Abdullah. Saat berada di area ini, nikmati juga keindahan arsitekturnya ya.

Ruang Serbaguna

Sebagai sarana penunjang layanan, lantai 3 Gedung II difungsikan sebagai ruang serbaguna. Ruangan ini sebagai tempat kegiatan yang berkaitan dengan edukasi dan interaksi masyarakat. Berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, rapat hingga lomba kerap dilaksanakan di tempat ini.

Basuki Abdullah pernah berkata “kenangan yang membahagiakan bukan hanya bersumber dari peristiwa yang membuat saya tertawa, tetapi juga dari peristiwa yang membuat saya mencucurkan air mata”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun