Mohon tunggu...
Zara Fauziah Disyafa
Zara Fauziah Disyafa Mohon Tunggu... -

yang bermodalkan impian untuk maju menata masa depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Tawa Kecil

27 Agustus 2010   15:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://www.facebook.com/notifications.php#!/note.php?note_id=431103836440

Aku memandang sunyi kamar kita

tawa itu tiada...

aku pun hanya bercengkrama dengan mungil imaji

Sebatas ingin...

aku dan kamu mengundang ceria itu

Berharap tawa-tawa kecil menggigit kegemasan rasa,

namun lagi-lagi ia terkubur dalam hasrat yang terpenjara

Tawa-tawa kecil yang menggigit...

akankah ia tiba untuk hangatkan kamar kita?

Entah,terasa tak pasti...

Aku dan kamu saja belum punya rindu yg menggebu.

Jakarta, 14 Agustus 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun