Parade Ogoh-Ogoh dan upacara api menjadi simbol upaya masyarakat Bali mengawali tahun baru dengan suasana segar dan bersih. Melalui proses ini, mereka mengatasi, menghilangkan energi negative dan memperbaharui diri menyambut tahun baru yang penuh semangat dan keberuntungan. Ritual ini juga menegaskan komitmen masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupannya, baik dalam konteks personal maupun komunal.Â
Selain itu, Ogoh-Ogoh berperan dalam memperkenalkan dan mempromosikan budaya Bali ke dunia luar. Perayaan Ogoh-Ogoh menarik minat pengunjung domestik dan internasional, membantu menyebarkan pengetahuan tentang kekayaan budaya Bali. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Bali untuk menampilkan kekayaan seni dan tradisi mereka kepada dunia, sekaligus menarik perhatian dan apresiasi global terhadap warisan budaya mereka.
Dalam menghadapi perubahan tersebut, masyarakat Bali menunjukkan keluwesan dan kreativitas dalam melestarikan warisan budayanya. Mereka memadukan unsur modern dengan tradisi yang ada, menciptakan bentuk Ogoh-Ogoh yang baru dan inovatif dengan tetap mempertahankan makna dan fungsi ritualnya.Â
Dengan demikian, Ogoh-Ogoh tidak hanya menjadi simbol masa lalu tetapi juga bagian dari evolusi budaya Bali yang berkelanjutan. Hal yang paling menarik dari tradisi Ogoh-Ogoh adalah bagaimana patung-patung raksasa ini tidak hanya sebagai elemen estetika tetapi sebagai simbolisme yang mencerminkan perjuangan untuk melawan kejahatan dan energi negative.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H