kegiatan khitan massal pada hari ketiga program mereka di Pondok Pesantren Tarbiyatil Qur'an Al-Falah Hidayatullah, Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Acara yang dimulai pukul 08.30 WIB ini berlangsung dengan lancar berkat kerja sama antara pengasuh pondok, Ustadz Agus Imam Bukhori, dan panitia yang diketuai oleh para santri.
Malang, 21 Desember 2024 - Kelompok 63 dan 133 KKM (Kuliah Kerja Masyarakat) dari UIN Maulana Malik Ibrahim berpartisipasi dalamKegiatan dimulai dengan pembukaan, sambutan, dan doa bersama. Dalam sambutannya, Ustadz Agus menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Para peserta khitan, yang didampingi orang tua mereka, menikmati hidangan yang telah disediakan oleh panitia sebelum prosedur dimulai. Sebanyak 28 anak berusia 9-12 tahun terdaftar sebagai peserta khitan massal kali ini. Proses khitan dilakukan oleh tenaga medis yang terdiri dari mantri dan anggota TNI dari bidang kesehatan, yang memastikan setiap prosedur dilakukan dengan standar medis yang tinggi.
Selain khitan, tersedia pula layanan pijat dan gurah  (pengobatan tradisional menggunakan ramuan herbal untuk membersihkan lendir dari dalam tubuh). Layanan ini dibagi di dua lokasi terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Komunitas Jawara Malang menjadi mitra utama dalam penyediaan layanan pijat, yang meliputi pijat listrik, pijat kretek, bekam, dan akupunktur. Partisipasi perempuan berjumlah 32 orang, mayoritas berasal dari santriwati pondok pesantren, sementara partisipasi laki-laki berkisar 20 orang. Dua terapis dari komunitas Jawara Malang menangani layanan bekam khusus untuk peserta laki-laki.
Dalam wawancara, Ustadz Agus Imam Bukhori mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam menyelenggarakan khitan massal ini adalah penggalangan anggaran yang mencapai Rp 47 juta. "Dana ini mencakup biaya bingkisan, yang terdiri dari kopiah, sarung, konsumsi, obat-obatan medis, dan uang saku sebesar Rp 100.000 untuk setiap anak," ujar beliau. "Namun, dengan bantuan berbagai pihak dan donatur, acara ini dapat terlaksana dengan baik."
Lebih lanjut, Ustadz Agus menjelaskan bahwa kegiatan khitan massal di Pondok Pesantren Tarbiyatil Qur'an Al-Falah telah dilaksanakan sebanyak empat kali. Gelombang pertama hingga ketiga berlangsung pada tahun 2014-2015, dan kini dilanjutkan kembali pada tahun 2024. Ia menambahkan bahwa khitan massal berikutnya dijadwalkan pada 28 Desember 2024, dengan seluruh anggaran didukung oleh sponsor. "Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung setiap tahunnya sebagai bentuk kontribusi nyata pondok pesantren kepada masyarakat," tutupnya.
Acara khitan massal ini tidak hanya membantu keluarga yang membutuhkan tetapi juga menjadi bentuk kepedulian sosial pondok pesantren terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan ini menciptakan suasana kebersamaan yang hangat, baik di antara para santri, peserta KKM, maupun masyarakat sekitar.
Kegiatan yang berakhir pada pukul 11.30 WIB ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat. Para peserta khitan dan keluarga mereka pulang dengan membawa bingkisan dan pengalaman berharga, sementara pihak penyelenggara merasa puas karena berhasil memberikan manfaat nyata kepada komunitas lokal. Dengan adanya rencana khitan massal berikutnya, diharapkan kegiatan ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang membawa kebaikan bagi masyarakat.
Penulis: Zaqhlul Ammar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H