"Bahkan saya berani katakan dan ini belum pernah diketahui orang, sebenarnya dia sosok intelektual yang pernah berseragam militer. Saya paham betapa sunyinya pada saat itu, betapa lonely-nya beliau, tentara, besar di era Orde Baru, suka baca. Itu siksaan."
Pernyataan ini memang baru, tetapi sekaligus menyiratkan hubungan yang sangat intim tapi diam-diam antara Budiman dan Prabowo. Budiman secara diam-diam melacak dan memahami Prabowo karenanya bisa merasakan perasaan sunyi yang Prabowo alami.
Untuk merasakan perasaan sunyi itu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang pernah mengalaminya dan atau masuk ke dalam pengalaman orang lain secara begitu mendalam. Saya kok yakin Budiman telah lama bersemayam setiap perisitiwa hidup Prabowo baik secara sadar atau tidak sengaja.
Dalam hal ini saya harus angkat topi pada Budiman juga Noel serta Poltak dan masih banyak aktivis lainnya. Seorang aktivis yang jujur terhadap idealismenya dan hidup berdasarkan visinya. Mereka tidak peduli konsekuensi dari sebuah pilihan politik, dicaci dan dihujat.
Toh, pilihan politik yang lahir dari refleksi serius akan membawa seseorang kepada kesunyian batin yang hebat sebelum mereka keluar sebagai pemenang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H