Mohon tunggu...
Arianto Zany Namang
Arianto Zany Namang Mohon Tunggu... Penulis - penulis

menulis untuk mengisi hati

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Sandiwara Telah Berakhir, Bertepuk Tanganlah!

4 Juli 2023   00:58 Diperbarui: 5 Juli 2023   17:15 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Jokowi terpilih pada 2014 kita tidak melihat beliau mengadili Prabowo, harusnya sebagai lawan politik, beliau bisa saja menyeret Prabowo ke meja hijau untuk diadili setiap kesalahan yang pernah dibuat. 

Faktanya tidak terjadi, malah setelah bertarung di pilpres 2019, Jokowi menjadikan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, suatu jabatan yang sangat strategis di dalam pemerintahan. Apakah Jokowi tidak takut dikudeta? Diculik? Dibunuh? Tentu saja tidak, brother!

Jokowi sudah menganggap Prabowo sebagai sahabat, bahkan sebagai saudara sendiri. Dua kali bertarung, menjadi rival paling sengit dalam pertarungan politik, membuat Jokowi dan Prabowo semakin mengenal satu sama lain, dan semakin saling memahami, dan seperti yang terlihat akhir-akhir ini mereka berdua semakin nyaman. 

"Tapi percayalah rantai persahabatan kita dengan Prabowo tak akan putus. Persahabatan Pak Maruf Amin dan Sandiaga juga tidak akan putus," ujar Jokowi dalam debat capres di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Percayalah, hubungan Jokowi dan Prabowo itu sudah seperti sebuah keluarga, tak akan putus, hanya karena dengungan para buzzer dan lawan politik yang nyaris tak bisa lagi menemukan titik lemah Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

Walaupun isu HAM selalu didengungkan, saya kok melihat fenomena ini sebagai blessing in disguise di mana seluruh rakyat Indonesia akhirnya sadar bahwa capres Prabowo Subianto ini memang tidak bersalah. 

Semakin didengungkan, semakin rakyat percaya bahwa itu hanyalah isu yang harus selalu diteriakan untuk menjegal Prabowo si manusia paling ikhlas itu, selain menjegal juga mengais rejeki dari situ.

Rakyat menunggu serangan apalagi yang dilancarkan para buzzer dan lawan politik terhadap Prabowo dan ternyata amunisinya hanya isu basi pelanggaran HAM yang memang sudah tidak laku karena tidak pernah terbukti secara hukum. 

Mereka hendak mencoba menghantam Prabowo lewat proposal perdamaian Ukraina vs Rusia yang ia ajukan di Shangri-La Dialogue, Singapura, tetapi malah dibela Jokowi karena sesuai visi Presiden dan visi Negara. 

Justru setelah diserang dari sana-sini, Presiden malah mengajak Prabowo makan siang berdua. Ya, begitulah kelakuan dua bestie ini. 

Kini, Prabowo sebagai seorang capres, berdiri di hadapan publik sebagai capres yang paling "telanjang" karena semua isu-isu miring yang dituduhkan padanya sudah dilucuti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun