Selain makan malam dengan Mas Gibran, kita bisa melihat Mas Kaesang yang dua kali menggunakan kaos bergambar Pak Prabowo. Alasannya, dia ngefans sama Pak Prabowo. Ini yang saya maksud 'memperkatakan hal-hal yang tidak enak secara tidak langsung'.
Sementara kaidah kedua, prinsip hormat, memainkan peran yang sangat besar dalam menata pola interaksi dalam masyarakat Jawa. Dalam prinsip ini, seorang Jawa harus menunjukan sikap hormat terhadap orang lain sesuai dengan derajat dan kedudukannya. Kalau berbicara dengan presiden, seorang yang secara kedudukan sangat terhormat, hendaklah dia dihormati sesuai dengan kedudukannya itu.
Sikap hormat itu setali tiga uang dengan rasa malu (ngerti isin). Tahu menghormati orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya adalah suatu sikap hormat sekaligus tahu malu. Sebaliknya, sikap tidak hormat berarti memperlihatkan sikap tak tahu malu.
"Isin dan sikap hormat merupakan suatu kesatuan. Orang Jawa merasa isin apabila ia tidak dapat menunjukkan sikap hormat yang tepat terhadap orang yang pantas dihormati."
Dalam kultur Jawa perintah atasan tidak melulu harus dijalankan. Bawahan selalu menemukan cara untuk tidak sejalan dengan perintah otoritas. Kalau posisi yang di bawah merasa terhina atau tertekan dia akan "melawan" dengan sangat halus. "Sikap hormat tidak merupakan jaminan ketaatan."
Untuk sekedar diingat, orang Jawa memiliki tujuh cara untuk mengatakan iya, dan, tergantung dari ungkapannya, kata yang sama bisa berarti segala apa dari 'setuju' sampai 'barangkali' ataupun 'tidak' secara menghina.
Saya membayangkan ketika Pak Jokowi mengangguk-angguk sambil mengatakan "iya" itu sebetulnya bermakna apa? Iya sebagai betul iya, ataukah iya sebagai barangkali atau iya sebagai tidak sama sekali. Hanya beliau yang paham barang ini.
Yang selalu menarik itu sikap Pak Jokowi yang selalu lihai memainkan peran politiknya sebagai presiden untuk menjaga keseimbangan, menjaga agar politik tetap harmonis meskipun di sana-sini sudah mulai menegang.
Saya kira, bahasa cawe-cawe dalam pilpres yang dilontarkan Pak Jokowi, dimaknai dalam konteks menjaga harmoni itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H