Dari gambar diatas terdapat curva menurun luas lahan panen padi, maupun produksi padi tepatnya pada tahun 2010. Penurunan yang terjadi tersebut tidak terlalu berpengaruh pada pengembangan pertanian tanaman padi menjadi Agroindustri berbasi komoditas unggulan, karena dengan hasil produksi padi tahun 2010 masih dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri menengah dan kecil.
Berdasarkan penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan penulis, bahawa diperleh dalam menentukan lokasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Berikut faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi pengembangan kawasan agroindustry berbasis pertanian unggulan di Kabupaten Lamongan :
- Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Jumlah Industri
- Berdasar jurnal, pengaruh tenaga kerja merupakan faktor yang paling signifikan pada jumlah industri yang berarti jika terjadi karyawan-karyawan dengan jumlah besar maka, jumlah industri yang juga semakin banyak. Pengaruh tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan industri.
- Pengaruh Pasar terhadap Jumlah Industri
- Sedangkan untuk pengeruh mimiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah industri. Hal ini dikarenakan banyaknya pasar dengan skala kecamatan namun tidak dilirik oleh pelaku usaha industri. Karena mayoritas pelakumusaha industri yang mempunyai modal besar lebih memili pasar dengan skala yang mencakup lebih luas dan hanya pada wilayah tertentu. Dengan skala yang lebih besar kemungkinan keuntungan yang didapat perusahaan juga meningkat.
- Pengaruh Aksesibilitas terhadap Jumlah Industri
- Pengaruh aksesbilitas memiliki pengaruh yang positif dan juga signifikan terhadap jumlah industri. Dalam hal ini peniliti menggunakan presentase kondisi jalan disetiap kecamatan. Dengan hasil yang didapat adalah kondisi jalan semakin baik, maka lebih banyak industri yang memili kecamatan tersebut sebagai lokasi.
- Pengaruh Listrik terhadap Jumlah Industri
- Setiap industri tentunya membutuhkan tenaga listrik yang banya, sehingga listrik memiliki pengaruh yang signifikan sekaligus positif terhadap jumlah Industri.
3.3 Â Menentukan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komodistas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan
Dalam menentukn lokasi untuk pengembangannya, peneliti melakukan pembobotan berdasarakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi. Kecamatan yang memiliki bobot besar akan ditetapkan sebagai alternative lokasi pengembangan kawasan agroindustry
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Komoditas pertanian unggulan yang ada di Kabupaten Lamongan adalah Komoditas pertanian berbahan pangan yakni pertanian tanaman padi.
- Terdapat 11 Kecamatan yang merupakan kecamatan dengan pertanian padi sebagai komoditasnya, yaitu Kecamatan Sukorame, Kecamatan Ngimbang, Kecamatana Kembangbahu, Kecamatan  Kedungpring, Kecamatan Modo, Kecamatan Babat, Kecamatan Lamongan, Kecamatan Tikung, Kecamatan Turi dan Kecamatan Laren.
- Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi penentuan alternative lokasi pengembangan kawasan agroindustry; Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Jumlah Industri, Pengaruh Pasar terhadap Jumlah Industri, Pengaruh Aksesibilitas terhadap Jumlah Industri, dan Pengaruh Listrik terhadap Jumlah Industri.
- Terdapat 6 Kecamatan yang dapat dijadikan sebagai lokasi kawasan agroindustry berbasis komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Lamongan. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Babat, Kecamatan Paciran, Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Lamongan, Kecamatan Modo, dan Kecamatan Brondong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H