Mataram - suara anak anak pondok pesantren ditengahnya maraknya ibu kota mereka melantunkan bunyi al quran di sore hari yang merupakan kegiatan mereka baik siang pagi maupun malam hari.yang merupakan kewajiban bagi murid murid untuk menghafalkan minimal 15 baris untuk disetor ke guru tahfiz masing masing.
anak anak pesanten tersebut memiliki jadwal menghafal yang memang sudah diatur . berikut waktu nya yaitu badda ashar sampe 30 menit membaca al quran , badda magrib sampe sebelum isya itulah waktu menghafalnya.adapun anak anak yang tidak tertiib dalam membaca al quran akan ditegur oleh ustadzahnya .
tingkat fasih dalam menyebut dalam al quran pun macam macam ,mengindikasikan masing masing individu anak yang beragam , ada guru guru tahfiz yang menekankan dalam masalah tersebut karna itu bukanlah masalah yang ringan karena didalam al quran pembacaan huruf yang tidak jelas akan merubah artinya .
dari guru yg sudah memahami karaktersitik murid nya,bahkan ada siswa yg sekali menyetor hafalanya bisa sampai 1-2 lembar yaitu 4 lembar. dan siswa itu mampu karna guru sudah mengetahui kemapuannya dari masing masing muridnya.
bahkan kegiatan perbulan setiap pelajaran tahfiz disekolah terdebut yaitu merujaah hafalan yang sudah disetorkan. jadinya hafalan yang sudah dihafal selama satu bulan tersebut akan disetorkan.bahkan ada anak yang merujaah sampai 2 juz al quran dalam sebulan,ada yang satu juz intinya tergantung dari pencapaiaan siswannya.
adapun masing” anak memiliki cara yang berbeda beda untuk menghafalkan kewajiban mereka . ada yang memilih membaca berulang kali mungkin dalam tiga baris al quran dia mengulang membaca 15 kali guna selalu melekat dikepalanya , ada anak yang mendengarkan murratal surat yang dia baca sembari dia menghafal berulang ulang.
interaksi antara guru dan murid dalam kelas pun sangat baik, ya namanya juga guru menginginkan yang terbaik ketika anak muridnya mengsetor hafalannya ketika maju , tidak jarang pula ada guru yang marah - marah karna mengganggap anak muridnya tidak benar benar ketika menghafalkan tugasnya.
kita panggil saja namanya fulanah, fulanah tersebut termasuk anak yang aktif dalam kelas dan pembelajaran tak ragu pula dia selalu menjawab pertanyyaan yang dilontarkan oleh guru gurunya . tetapi dia termasuk anak yang tingkat kefasihan yang masih kurang. fulanah yang memiliki tingkaf fasih yang kurang ini, dipindahkan lah oleh ustadzah tahfiznya ke kholakoh yang rendah yang disebut juga kholakoh perbaikan bacaan dan kefasihan
sebagian murid memandangnya rendah holakoh tersebut karna ayolah sebesar itu masi belum lancar membaca al quran dan tidak fasih sebuah aib di pondok pesantren.
jadilah si fulanah ini berkecil hati ketika dipindahkan tetapi dia selalu menutupi kesedihan tersebut dengan menghibur teman temannya , tertawa.
adapun faktor fulanah kesusahan dalam menghafal al quran yaitu ketika fulanah kecil dia selalu membolos ketika jam ngaji tiba, adapun dari guru ngajinya termasuk orang yang awam yang tidak terlalu memperhatikan tajwid kefasihan. jadilah si fulanah belajar suara huruf yang benar,kefasihan ketika dipindahkan ke kholaqoh rendah tersebut.