atau
“Pak, gerombolan penyerang udah memasuki kampung kita, siap-siap…. ambil parang…. orang-orang udah pasang penghalang di jalan raya…… ”
Atau ketika Anda harus berhadapan dengan segerombolan massa yang ingin membunuh Anda…. mengayun-ayunkan parang ke tubuh Anda…. hingga kulit kepala terkelupas dan Anda ga tau mau berlindung pada siapa? Masih kah Anda teriak maju… dan maju…..? atau maju mundur cantik….?
Tapi ada juga manusia yang mati itu karena bunuh diri. Cewek putus cinta, kemudian minum racun. Ada cowok cintanya ditolak, kemudian gantung diri….. Apakah dalam kasus ini bisa kita katakan si cewek atau cowok itu orang yang “berani mati”? Apakah kasus gantung diri dan minum racun itu bisa disamakan dengan kasus menghadapi eksekusi pancung jam 12 siang?
Saya yakin Anda pernah liat bagaimana TKW di Arab dipancung, sampe nangis-nangis saking takutnya dengan kematian? Apa dia ga kepikiran bahwa di tempat lain, orang ga dipancung, ga ditembak, malah bunuh diri……
Bro, Anda jangan nonton film Naruto atau film samurai-samurai-an kalo umur Anda masih di bawah 17 tahun. Saya yakin Anda semua takut mati, jadi Anda jangan sok jadi samurai-samurai-an. Mendingan jadi cewek cabe-cabe-an, atau cowok tomat-tomat-an……. atau banci bawang-bawang-an…..
Coba renungi bro…. rumah yang dicicil….. mobil yang dicicil……. gelar yang dikejar….. perjalanan yang dibanggakan….. istri yang dipamerkan……. in the end… will become nothing….
Samurai itu berani membunuh dan berani dibunuh. Anda dan segala ego dan apa yang Anda banggakan dalam hidup ini kemudian harus duel pedang antara hidup dan mati dengan seseorang karena persoalan sepele….? Mungkin saja Anda pengen membunuh, tapi apakah Anda siap dibunuh?
65 persen orang yang dibunuh tidak tahu kalo dirinya akan dibunuh, bagaimana kalo dia tahu?
70 persen pembunuh hanya siap membunuh dan tidak siap dibunuh…. coba kalo mereka tukar posisi….
Teman saya yang orang jawa itu udah babak belur ditonjok ama polisi, dia sabarin bro…. karena dia pikir dia masih hidup…. masih bisa berbuat ini itu…..