Mohon tunggu...
Zanida Zulfana Kusnasari
Zanida Zulfana Kusnasari Mohon Tunggu... Penulis - Having fun writing

Alam menginspirasi, manusia berimajinasi📝

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional, Apa Saja Potensinya?

8 Juli 2022   08:10 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:11 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan, ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Di era globalisasi ini bangsa indonesia dituntut untuk ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun teknologi. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti tercantum pada teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Bpk. Ir. Soekarno dan ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk ke dalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan dokumen-dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidatopidato kenegaraan.

Kajian potensi pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional melalui pengajaran BIPA memaparkan tentang rata-rata jumlah pemelajar dan antusiasmenya di 23 negara sasaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui negara-negara manakah yang memiliki peminat besar dilihat dari jumlah pemelajar BIPA agar dapat disesuaikan dengan jumlah pengajar yang akan dikirimkan ke negara sasaran. Di lain sisi, adanya rata-rata jumlah pemelajar juga dapat diketahui negara sasaran dengan jumlah pemelajar yang sedikit sehingga kedepannya dapat menjadi arah kebijakan PPSDK untuk membatasi tenaga pengajar yang akan dikirimkan ke negara tersebut sebagai bentuk efektivitas dan efisiensi. Hasil kajian menunjukkan bahwa Papua, Myanmar, Thailand, Australia, dan Timor Leste merupakan lima negara dengan potensi dan rata-rata jumlah pemelajar BIPA tertinggi.

Potensi Bahasa Indonesia di Mata Dunia 

  • Indonesia memiliki citra positif di luar negeri

Pandangan terhadap karakter orang Indonesia yang ramah, sopan, dan suka menolong rupanya melekat erat dalam pemikiran pemelajar khususnya di Mesir, sebagaimana yang dilaporkan enam pengajar yang telah bertugas di sana. Citra positif ini merupakan potensi yang bisa kita manfaatkan untuk pengembangan pengajaran BIPA di negara lainnya.

  • Pemelajar antusias belajar Bahasa Indonesia karena keberagaman budayanya

Aspek ini merupakan salah satu aspek yang paling banyak teramati berdasarkan laporan pengajar BIPA. Terdapat 19 negara dari 23 negara sasaran yang laporan pengajarnya mengemukakan aspek potensi ini. Negara yang pemelajarnya paling antusias atau termotivasi, berdasarkan laporan pengajar, adalah Mesir dengan tiga belas pengajar melaporkan fenomena tersebut.

  • Adanya kesamaan budaya dan bahasa Indonesia dengan bahasa ibu pemelajar

Aspek kemiripan antara budaya dan bahasa Indonesia dengan budaya dan bahasa ibu pemelajar juga merupakan faktor yang mendukung keberhasilan pengajaran BIPA. Hal ini dikemukakan oleh tujuh pengajar yang pernah ditugaskan di Timor Leste, Thailand, Uzbekistan, Filipina, Mesir, Kamboja, dan Finlandia. Pada salah satu laporan pengajar dikemukakan keberhasilan pengajaran BIPA didukung oleh kondisi adanya kemiripan pengucapan dan penulisan lambang tulis antara bahasa Indonesia dan Swomi (Uzbekistan).

  • Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional tahun 2045 sesuai target DPR-RI

Berdasarkan laporan pengajar BIPA, potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional memang belum dinyatakan secara eksplisit. Akan tetapi, sebagian besar dari pengajar tersebut secara tidak langsung mengupayakan target pengembangan dan eksistensi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional melalui pengajaran bahasa Indonesia yang lebih variatif serta berpartisipasi dan mendukung penuh setiap kegiatan BIPA baik pengiriman pengajar atau sosialisasi yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga BIPA di dalam maupun luar negeri.

Yuk, bangga menggunakan bahasa Indonesia!


Zanida Zulfana Kusnasari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun