Tanggal 05 Februari 1947 sampai hari ini tanggal 05 Februari 2020, HMI merayakan milad yang ke 73 tahun. Organisasi mahasiswa Islam yang di dirikan oleh ayahanda Lafran Pane dan 14 teman lainnya hari ini sudah berumur cukup tua. Organisasi yang berdiri dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia tetap eksis berdiri dan bersinergi dengan negeri selama 73 tahun.
Sebagai organisasi yang berstatus mahasiswa, HMI memberikan sumbangsih wadah perjuangan terhadap kebutuhan para aktivis mahasiswa dalam memperjuangkan hak rakyat sebagai kader umat dan kader bangsa. Bukan label yang mudah sebagai aktivis HMI yang berkomitmen penuh dalam menjaga dan mengawal negara kesatuan. Komitmen perjuangan yang selalu tertancap dalam setiap sanubari kader HMI.Â
Spirit keagamaan dan spirit kebangsaan inilah yang selalu dipegang sebagai arah dan nilai perjuangan HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam, komitmen Keislaman dan Keindonesiaan. Seperti dalam mukadimah Konstitusi HMI yang tetap konsisten dan teguh dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT, sebagai cita-cita luhur para pendiri organisasi HMI.
Refleksi 73 tahun HMI berdiri menjadi renungan bagi setiap kader HMI. Apakah sudah maksimal perjuangan HMI sebagai kader umat dan kader bangsa. Apakah jiwa setiap kader memiliki semangat sebagai insan paripurna atau insan kamil. Apakah lima kualitas insan cita sebagai kualitas HMI telah memudar dan bermigrasi sebagai insan politis. Tentu harapannya adalah setiap kader HMI harus selalu menanamkan lima kualitas insan cita dalam mewujudkan cita-cita yaitu menuju masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.Â
Banyaknya kader HMI yang berkontribusi dalam banyak bidang membuat organisasi ini berjasa di mana saja. Banyak juga alumni HMI yang turut andil dalam bidang pendidikan, pemerintahan, kewirausahaan dan perpolitikan. Upaya yang dilakukan paska purna sebagai kader HMI adalah jalur pengabdian yaitu di manapun, kapanpun, Â dan dalam kondisi apapun, sebagai kader HMI harus selalu siap dalam mengemban amanah.Â
Sebagai organisasi yang Independen HMI tidak berafiliasi dalam lembaga partai politik. Inilah yang membuat HMI tetap kokoh berdiri 73 tahun sampai sekarang tanpa adanya intervensi dari partai politik manapun. Independensi etis sebagai kader HMI membuat arah perjuangannya bersifat hanif. Perbuatan yang di landasi dengan spirit perjuangan memberikan kekuatan tersendiri bagi setiap kader HMI. Â
Di usia ke 73 tahun, usia yang tidak bisa dikatakan muda lagi. HMI menjadi organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang tetap bertahan sampai saat ini. Organisasi yang mencetak orang-orang intelektual telah menempatkan para kadernya di berbagai posisi strategis negeri ini. Amanah yang berat berada di pundak para alumni HMI, amanah yang tidak bisa dilaksanakan melainkan tanpa pendidikan, penempaan dan pembinaan di HMI.Â
Banyak harapan yang tulus di wajah para kader-kader HMI yang sangat peduli terhadap setiap nafas perjuangan HMI. Harapan yang selalu di pupuk dengan kualitas diri setiap kader HMI melalui pelatihan, pendidikan atau pembinaan di organisasi. HMI menjadikan satu-satunya organisasi yang berbeda dengan organisasi lainnya karena pendidikan perkaderannya. HMI akan selalu hidup dan tumbuh berkembang ketika jantung perkaderan tetap berjalan dan berdegup kencang.
Semoga di umur 73 tahun, HMI akan semakin terbang tinggi dalam mewujudkan cita-cita setiap rakyat Indonesia. Bekal yang di bawa kader HMI yaitu Iman, Ilmu dan Amal akan selalu membuat para aktivisnya berada di jalan yang lurus dan benar. Iman, Islam dan Ihsan akan membawa kepada cahaya rahmat Tuhan. Sehingga, Bersinarlah HMI ku seperti terang sinarnya Bintang Arasy.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H