Rencana untuk Back for Good (BFG) ke Indonesia telah menjadi topik diskusi yang intens sejak November 2022. Keputusan ini rasanya adalah langkah yang paling masuk akal untuk memperkuat keamanan finansial keluarga kecil kami.Â
Setelah mempertimbangkan banyak hal, kami melihat bahwa dengan studi yang diperpanjang di Jepang dan kondisi finansial yang lebih memungkinkan, hidup nyaman di Indonesia adalah pilihan terbaik.Â
Meski sempat ragu karena belum ada kepastian pekerjaan di Indonesia, diskusi demi diskusi semakin meyakinkan kami bahwa ini adalah langkah yang tepat.Â
Rejeki pekerjaan mungkin akan datang di mana saja, dan tak disangka saat ini kami justru berada di Singapura! Itu adalah cerita lain yang mungkin akan saya ceritakan nanti.
Begitu keputusan bulat untuk BFG diambil, kami langsung mulai menyusun persiapan dengan lebih serius. Terasa sangat berbeda dari saat bersiap untuk kuliah ke Jepang, karena kali ini informasi tentang kepulangan permanen seperti ini ternyata cukup sulit ditemukan.Â
Jadi, dalam tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi tentang langkah-langkah yang kami ambil dalam persiapan BFG ke Indonesia. Semoga cerita ini bermanfaat untuk siapa pun yang mungkin sedang berada di situasi serupa.
1. Menghibahkan Barang-barang Perabot dan Elektronik
Langkah pertama yang saya ambil adalah membuat daftar barang-barang yang kami miliki—mulai dari perabot hingga barang elektronik. Sejak Desember 2022, saya membuat tabel di spreadsheet Google Drive dan rajin memperbaruinya.Â
Setiap akhir pekan atau saat ada waktu luang, saya mencoba mengisi tabel dengan detail: nama barang, ukuran, status hibah atau jual, serta deskripsi singkat lainnya. Daftar ini sangat membantu karena:
1. Kami memiliki banyak barang, jadi dengan mencicil proses ini, kami menghindari kerepotan besar di akhir.