Mohon tunggu...
Zamzam Saepul Alam
Zamzam Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Civic Education

ig : zamzamm_s.a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ngamumule Budaya Sunda: Melestarikan Warisan Leluhur di SDN 03 Cikitu

29 Agustus 2024   17:07 Diperbarui: 29 Agustus 2024   17:14 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CIKITU - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertajuk "Ngamumule Budaya Sunda" telah sukses digelar di SDN 03 Cikitu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga pekan berturut-turut ini berhasil memperkenalkan kembali kekayaan budaya Sunda kepada generasi muda.

Diinisiasi oleh mahasiswa KKN, program ini diselenggarakan setiap hari Kamis, dimulai dari tanggal 15 Agustus hingga 29 Agustus 2024. Para siswa SDN 03 Cikitu mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dalam tentang bahasa, permainan tradisional, dan kuliner khas Sunda.

"Kami ingin menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya Sunda sejak dini," ujar Andita, salah satu mahasiswa KKN yang merupakan koordinator dalam program ini.

#Mengenal Undak Usuk Basa

Pertemuan pertama pada 15 Agustus 2024 difokuskan pada pengenalan "Undak Usuk Basa" atau tatakrama berbahasa Sunda. Para siswa belajar tentang karakter dan ciri khas orang Sunda, termasuk kebiasaan mengucapkan "punten" saat melewati orang lain. Mereka juga diperkenalkan dengan tingkatan bahasa Sunda yang digunakan saat berbicara dengan orang tua, teman sebaya, dan anak-anak.

# Menghidupkan Kembali Permainan Tradisional

Pada pertemuan kedua, 22 Agustus 2024, siswa diajak untuk mengenal dan memainkan berbagai permainan tradisional Sunda yang mulai jarang dimainkan. Sondah, lompat tinggi, dan boy-boyan menjadi beberapa permainan yang dipraktikkan langsung oleh para siswa.

"Sangat menyenangkan bisa bermain permainan tradisional. Berbeda dengan game di HP, ini membuat kami bergerak dan berinteraksi langsung dengan teman-teman," kata Safia, salah satu siswa peserta.

# Menggali Kekayaan Kuliner Sunda

Di pertemuan terakhir pada 29 Agustus 2024, fokus kegiatan beralih ke kuliner tradisional Sunda. Siswa diminta membawa berbagai makanan khas Sunda dari rumah masing-masing. Para mahasiswa KKN kemudian menjelaskan sejarah, bahan-bahan, dan cara pembuatan makanan-makanan tersebut.

Mengenal Makanan Tradisional (dokpri)
Mengenal Makanan Tradisional (dokpri)

Surabi, curcur, dodol, dan wajit menjadi beberapa makanan yang menjadi bahan pembelajaran. "Saya baru tahu kalau makanan yang sering saya makan ternyata punya sejarah yang menarik," ungkap kayla, siswa kelas 5.

Rangkaian kegiatan "Ngamumule Budaya Sunda" ditutup dengan pembagian hadiah kepada para siswa yang telah berpartisipasi aktif selama program berlangsung. Kepala Sekolah SDN 03 Cikitu, Ibu Nani Suryani, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.

"Program ini sangat bermanfaat dalam melestarikan budaya Sunda di kalangan generasi muda. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang," tuturnya.

Antusias Siswa SDN 03 Cikitu (dokpri)
Antusias Siswa SDN 03 Cikitu (dokpri)

Dengan berakhirnya program ini, diharapkan benih-benih cinta budaya Sunda telah tertanam di hati para siswa SDN 03 Cikitu, sehingga warisan leluhur ini dapat terus lestari di tengah arus modernisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun