Mohon tunggu...
Zamzami Tanjung
Zamzami Tanjung Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Melihat berbagai sisi, menjadi berbagai sisi, merasa berbagai sisi, berharap bijak jadi teman abadi, visit my blog winzalucky.wordpress.com, zamzamitanjung.blogspot.com and enjoy it :)

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Sepupu, Sepatu dan Ratu

24 Maret 2016   20:38 Diperbarui: 24 Maret 2016   21:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://fauziahmiftah.wordpress.com/2014/01/08/sepatu-biasa/"][/caption]Sepupumu diikat oleh tali berwarna ungu menjadi altar kebahagiaan. Padahal sepupu menyindirmu seolah kau sepatu, selalu berada di bawah menjadi alas, selalu tertinggal di belakang tergopoh-gopoh ingin menyusul, tapi lagi-lagi kau tertinggal saat badan hidup terus berjalan.

Maaf bagiku kau adalah sepatu, sepatu yang simpel sederhana. Dari kesederhanaan itulah timbul kecantikan. Aku pemuja kesederhanaan, aku pemuja kesahajaan, karena itu rupa kejujuran. Sepatu yang ku suka berbau maskulin, semakin seksi saja semakin kuat aroma maskulinnya.

Sepupumu hanya batu loncatan saja agar aku bisa bicara tentang sepatu. Jangan terkecoh dengan tulisanku, aku bahagia ketika kau menggeram untuk meluruskan antara sepupu dan sepatu, tenang... mari lupakan sepupumu, mari kembali membicarakan sepatu. Sepupumu saat ini tidak bisa menganggap kau sebagai sepatu, karena saat ini kau sudah bisa berbangga berbicara dalam satu meja, selamat aku ucapkan walau tak berucap bertatap.

Aku akan selalu menganggapmu sebagai sepatu karena sepatu itu membuat badan yang menjajalmu akan terlihat gagah, tetaplah merendah, tidak usah berkecil hati ketika hanya menjadi sepatu yang melengkapi. Kebahagiaan adalah ketika orang yang menginjakmu dapat mencapai tujuannya, sepatu akan melindungi kekasihnya dari onak dan duri yang menjadi tantangan perjalanannya.

Percayalah suatu saat sepatu akan disayang dimanja, dibelai-belai, diturut dipatuhi. Dan ketika itu sepatu telah berubah menjadi ratu.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun