Mohon tunggu...
Zamzami Zainuddin
Zamzami Zainuddin Mohon Tunggu... -

(S.Pd.I) UIN AR-RANIRY, (M.Ed) University of Malaya, (PhD) University of Hong Kong (HKU) Short course: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Iowa State University, USA & Chonbuk National University, South Korea

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisah Seorang Profesor dan Politikus Kampungan di Gedung Dewan

2 Oktober 2014   19:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:38 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_363591" align="alignnone" width="330" caption="http://id.wikipedia.org/wiki/Bachtiar_Aly"][/caption]

Prof. Bachtiar aly, seorang pakar komunikasi politik yang terpilih menjadi anggota DPR-RI 2014-2019 dari partai Nasdem daerah pemilihan Aceh, semalam (2/10/2014) mencoba menenangkan “politikus kampungan” di dalam gedung dewan, menenangkan mereka yang sedang riuh kampungan seperti tak berpendidikan, lebih rendah dari anak-anak Sekolah Dasar. Sungguh memalukan, anggota dewan yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat, tapi telah memberikan contoh buruk bagi rakyat negeri ini.

Tidak perlu jauh-jauh menilai kualitas masyarakat negeri ini, tinggal nilai saja bagaimana sikap dan perilaku mereka di gedung dewan sana, begitulah hancurnya moralitas dan karakter generasi bangsa kita, sungguh memalukan dan sangat menyedihkan.

Bagi yang berakal sehat dan berpendidikan seperti Prof Bachtiar Ali, pasti akan merasa sangat malu dan sedih melihat sikap dan perilaku anak bangsa kampungan dalam gedung dewan. Merasa malu karena perilaku mereka ditonton jutaan rakyat negeri ini.

Bagi yang tidak berpendidikan, mereka bangga mengandalkan emosional, otot dan suara besar sebagai modal utama. Begitu pula dengan mereka yang punya kekuasaan disana, semua suara anggota tidak mau didengarkan, yang penting kepentingan politik dan kelompoknya tercapai.

Jika sudah begini perilaku tidak berpendidikan anggota dewan, tidak perlu ada lagi orang-orang cerdas menjadi anggota dewan terhormat karena ide dan gagasan-gagasan cerdas mereka tak akan pernah didengarkan, orang-orang cerdas tidak akan pernah didengar oleh keegoisan dan kejahilan sang penguasa disana.

Saya baru melihat ada satu anggota dewan yang menunjukkan kelasnya, cerdas, memberikan contoh yang baik dan beretika dalam rapat pemilihan ketua DPR-RI semalam, dia adalah Prof. Bachtiar Aly. Seyogianya, anggota lain mesti banyak lagi belajar menjadi anggota dewan terhormat dan beretika sehingga bisa menjadi contoh berpolitik yang santun bagi rakyat Indonesia.

Prof. Bachtiar Aly: “kita harus membuat kultur yang baru, apapun perbedaan kita gak masalah, tapi berkomunikasi kita harus punya etika..”

YouTube video: “Kita semua memalukan, kampungan dan tidak beretika”

http://www.youtube.com/watch?v=5Xk4Pi-SKj0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun