Pada transfer musim panas yang lalu, Real Madrid resmi melepas Keylor Navas ke Paris Saint-Germain secara permanen dengan harga berkisar 15 juta euro. Saat ini, tidak mungkin menemukan pemain dengan kualitas seperti Keylor Navas dengan harga semurah itu.
Hadiah dari Madrid
Bagi Keylor Navas, perpindahannya ke PSG seolah menjadi berkah karena semenjak kedatangan Thibaut Courtois, Keylor Navas seolah-olah hanya menjadi kiper nomor dua Madrid. Padahal sebelumnya, Keylor adalah kiper yang turut mengantarkan Madrid meraih 3 trofi Liga Champions beruntun yaitu pada tahun 2016, 2017 dan 2018.
Secara statistik bersama Madrid, dalam 162 pertandingannya untuk raksasa Spanyol tersebut diseluruh kompetisi, Keylor Navas hanya kebobolan 159 gol.
Rekornya di Liga Champions juga terbilang sangat bagus, hanya kebobolan 35 gol dari 39 penampilan. Dan dari 39 kesempatan tersebut, Madrid diantarnya meraih 28 kemenangan, 7 seri dan menderita kekalahan sebanyak 4 kali.
Bahkan pada musim 2015-16 saat Keylor Navas membantu Madrid meraih trofi Liga Champions pertama dari tiga trofi beruntun, Keylor Navas hanya kebobolan 3 gol dari 11 penampilan dengan 9 kali tanpa kebobolan.
Perpindahan Keylor Navas sendiri seperti diibaratkan Madrid memberikan hadiah bagi PSG. Bersama PSG Keylor Navas langsung merebut posisi sebagai penjaga gawang utama dan sudah memainkan 2 pertandingan bagi PSG dengan hasil 100%, termasuk ketika mengalahkan Madrid 3-0 dinihari tadi.
Lini belakang yang semakin kokoh
Kehadiran Keylor Navas membuat lini pertahanan PSG mampu bermain dengan nyaman. Terbukti, dengan Keylor Navas ditugaskan sebagai kiper utama, PSG belum pernah kebobolan.
Bahkan pada laga melawan Madrid dinihari tadi, lini pertahanan PSG mampu menghadang laju serangan Madrid dan membuat para penyerang Madrid tidak berkutik. Madrid bahkan gagal mencatatkan satupun tendangan yang tepat mengarah ke gawang.
Lini serang mematikan
Meskipun sedikit bermasalah dengan Neymar pada periode transfer musim panas yang lalu, namun dengan Neymar tetap berada disisi PSG, membuat lini serang PSG semakin menakutkan musim ini.
Selain Neymar, disana masih ada Edinson Cavani dan Kylian Mbappe ditambah dengan kedatangan Mauro Icardi yang sudah teruji bersama Inter Milan jelas akan memberikan pilihan variasi serangan yang banyak bagi Thomas Tuchel. Belum lagi ada nama lain seperti Angel Di Maria serta Ander Herrera yang dapat dimainkan diposisi penyerang sayap.
Bayangkan jika Neymar, Mbappe, Cavani dan Icardi mampu menunjukkan permainan terbaiknya musim ini, begitu juga dengan Angel Di Maria dan Ander Herrera ketika ditugaskan sebagai pengganti. Pemain bertahan mana yang tidak minder menghadapi pemain-pemain tersebut?
...
Pada usia 32 tahun, Keylor Navas telah mengoleksi 3 trofi Liga Champions yang diperoleh secara beruntun dan membuatnya menjadi salah satu pemain kunci Los Blancos pada 3 musim tersebut.
Bukannya ingin menyepelekan tim lain, namun dengan keberadaan Keylor Navas dan statistik cemerlangnya ketika bermain di Liga Champions. PSG sekarang dapat disebut menjadi favorit juara Liga Champions musim ini, dan untuk itu, mereka harus berterima kasih kepada Real Madrid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H