Rapinoe, dan beberapa atlet olahraga lain sadar bahwa apa yang mereka perbuat, apa yang mereka tunjukkan akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Namun itulah cara para atlet tersebut menyuarakan protesnya secara simbolik.
Dalam sebuah tulisannya yang berjudul "Why I Am Kneeling", Rapinoe menjelaskan mengenai keputusannya berlutut saat lagu lagu nasional AS diperdengarkan.
"Saya berlutut karena saya harus melakukan sesuatu. Tidak ada cara yang sempurna untuk memprotes. Saya tahu bahwa tidak ada yang saya lakukan akan menghilangkan rasa sakit keluarga-keluarga itu. Tetapi saya merasa dalam hati saya adalah benar untuk terus berlutut selama lagu kebangsaan, dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk menjadi bagian dari solusi." Tulis Rapinoe.
Apa yang dituliskan Rapinoe ini mengacu kepada tewasnya seorang anak kulit hitam berusia 13 tahun yang bernama Tire King yang ditembak oleh seorang petugas kepolisian.Â
"Saya telah memilih untuk berlutut karena saya tidak tahan dengan jenis penindasan yang dibiarkan negara ini terhadap rakyatnya sendiri. Saya telah memilih untuk berlutut karena, dalam kata-kata Emma Lazarus, tidak ada di antara kita yang bebas, sampai kita semua bebas." Lanjut Rapinoe.
Apa yang dilakukan Colin Kaepernick, Megan Rapinoe dan Race Imboden ini merupakan bentuk protes terhadap ketidakadilan yang terjadi disekitarnya.
Sama seperti halnya dengan dirikita, saat melihat masih banyaknya ketidakadilan yang terjadi disekitar kita. Apakah kita memilih untuk melakukan sesuatu atau memilih untuk tidak peduli?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H