Brazil dan Argentina akhirnya akan saling berhadapan di semifinal Copa Amerika setelah masing-masing berhasil menyingkirkan lawan-lawannya di babak perempatfinal, Brazil menang adu penalti atas Paraguay sedangkan Argentina menggasak Venezuela dua gol tanpa balas dini hari tadi.
Banyak pengamat berharap pertemuan ini terjadi di partai final, namun penampilan yang kurang meyakinkan dari Argentina pada babak penyisihan grup membuat mereka hanya mampu lolos sebagai runner-up Grup B dengan hanya 1 kali menang, 1 seri dan 1 kali kalah.
Begitupun dengan Brazil, meskipun mampu tampil sebagai juara Grup A, namun penampilan Brazil terus mendapat cemoohan dari para penggemarnya terutama saat pertandingan melawan Bolivia dan Venezuela yang berakhir imbang.
Roberto Firminho
Firminho selalu menjadi starter ketika Brazil turun bertanding mulai babak penyisihan hingga perempatfinal, baik itu menggunakan formasi 4-3-3 maupun 4-2-3-1 dengan firminho menjadi penyerang tunggal. Dalam empat pertandingan, firminho baru mampu mencetak 1 gol, kalah dibandingkan dengan Coutinho dan Everton yang masing-masing sudah menyumbangkan 2 gol. Meskipun begitu, firminho berhasil membuat 2 assist ketika melawan Bolivia dan Peru.
Ketika bermain imbang melawan Venezuela pada babak penyisihan grup, Firminho terlibat dalam tiga gol Brazil yang dianulir wasit melalui VAR. Yang pertama pada menit ke-38 ketika Firminho berhasil mencetak gol namun dianulir karena terlebih dahulu melakukan pelanggaran dengan mendorong Mikel Villanueva.Â
Yang kedua pada menit ke-60 ketika Firminho telah terjebak offside terlebih dahulu sebelum mengirimkan umpan ke Countinho dan yang ketiga pada menit ke-88 ketika terjadi kemelut di depan gawang Venezuela, lagi-lagi Firminho sudah berada pada posisi offside.
Pada pertandingan perampatfinal melawan Paraguay, lagi-lagi Firminho menjadi sorotan. Pada menit ke-54 Firminho diganjar oleh Fabian Balbuena, wasit yang menunjuk titik penalti merevisi keputusannya setelah melihat tayangan ulang VAR dan akhirnya memberikan kartu merah kepada Balbuena. Sampai peluit akhir, Brazil tidak mampu mencetak gol meskipun mengurung pertahanan Paraguay.
Firminho sekali lagi membuat publik Brazil jantungan dengan gagal mengeksekusi tendangan penalti pada babak adu penalti ketika sudah unggul 3-2, beruntung Derlis Gonzalez yang maju sebagai penendang terakhir Paraguay gagal menjalankan tugasnya dengan baik sehingga Brazil unggul 4-3 dan melaju ke semifinal.
Untuk sementara bolehlah disimpulkan, Brazil akan menang jika Firminho menciptakan assist atau gol.
Jadi akankah Brazil berpesta gol kegawang Argentina ataukah Firminho sekali lagi membuat jantungan para penggemar Brazil?
Lautaro Martinez
Tidak ada yang meragukan lini serang Argentina yang dihuni oleh Lionel Messi dan Sergio Aguero, namun kali ini mereka membutuhkan seorang Lautaro Martinez untuk membuka kran gol.
Pada laga pertama penyisihan Grup B melawan Kolombia, Argentina diluar dugaan kalah 0-2 dengan Argentina memilih bermain bertahan dan menempatkan dua gelandang bertahan. Pada pertandingan itu Argentina gagal mencetak gol dengan Lautaro Martinez tidak dimainkan oleh Scaloni.
Pada pertandingan kedua penyisihan grup, Martinez mulai dimainkan oleh Scaloni dan langsung memberikan dampak yang nyata dengan menghasilkan penalti setelah tendanganya mengenai tangan dari pemain Paraguay dengan penalti tersebut sukses dieksekusi oleh Messi. Hasil imbang 1-1 memberikan peluang Argentina lolos ke perempatfinal.
Pada pertandingan terakhir penyisihan Grup B, Martinez lagi-lagi dimainkan sebagai starter oleh Scaloni dan berhasil mencetak gol pada menit ke-4 dan Argentina berhasil menang dengan skor 2-0.Â
Begitu juga pada laga perempatfinal melawan Venezuela dini hari tadi, Martinez yang kembali bermain sebagai starter berhasil mencetak gol pada menit ke-10 dan mengantarkan Argentina lolos ke semifinal dengan skor akhir 2-0.
Jadi akankah Lautaro Martinez kembali dicadangkan oleh Scaloni seperti pada laga pertama saat berhadapan dengan Brazil di semifinal nanti?
Lini belakang Argentina
Sisi kanan pertahanan Argentina merupakan sisi terlemah yang mudah ditembus oleh lawan. Terbukti dengan 3 gol yang tercipta ke gawang Argentina semuanya berasal dari sisi kanan tersebut. Scaloni yang paham pada akhirnya memasang Juan Foyth.
Pada laga melawan Qatar, Foyth dipasang pada posisi aslinya sebagai bek tengah, sedangkan pada pertandingan perempatfinal melawan Venezuela, Foyth dipasang sebagai bek kanan. Meskipun tidak dipasang pada posisi aslinya, Foyth berhasil mengantarkan Argentina Clean sheet pada kedua pertandingan tersebut.
Jadi akankah Juan Foyth menjadi jimat keberuntungan lini belakang Argentina jika kembali diturunkan kala melawan Brazil?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H