Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Frank Lampard ke Chelsea, Ikuti Jejak Pemain yang Kembali sebagai Pelatih

26 Juni 2019   11:00 Diperbarui: 26 Juni 2019   12:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frank Lampard (sumber : goal.com)

Isu kembalinya Frank Lampard ke Chelsea terus saja berhembus kencang setelah Derby County memberikan izin kepada Lampard untuk bernegosiasi dengan mantan klub yang membesarkan namanya, Chelsea, untuk mengisi posisi pelatih yang kosong setelah ditinggal Maruizio Sarri ke Juventus.

Lampard yang selama lebih dari 13 tahun menghabiskan karir bermain sebagai pemain Chelsea, merupakan legenda klub dengan rekor 211 gol yang merupakan pencetak gol terbanyak bagi The Blues.

Meskipun musim kemarin bukanlah musim terburuk Chelsea, namun raihan gelar Liga Europa, mencapai final Piala Liga dan finish diperingkat ketiga Liga Premier tidak mampu menyelamatkan karir Sarri dengan para penggemar menyuarakan kekecewaannya setelah hasil-hasil mengecewakan seperti dihantam Bournemouth 0-4 di Januari dan dipermalukan Manchester City 0-6 pada Februari dengan tipe permainan ala Sarriball yang dianggap tidak mewakili cara bermain khas Chelsea.

Sebelum Lampard, Chelsea sendiri pernah sukses dengan para mantan pemainnya yang pernah kembali sebagai pelatih seperti Roberto Di Matteo dengan raihan gelar Liga Champions dan Gianluca Vialli serta Ruud Gullit pada akhir dekade 90-an.

Selain Lampard, musim ini juga menjadi musim pertama bagi Vincent Kompany untuk melatih tim yang pernah dibelanya pada usia muda, Anderlecht.

Berikut beberapa pemain yang kembali ke klub yang membesarkan namanya sebagai pelatih, baik yang sukses maupun yang menemui kegagalan pada era awal milenium hingga saat ini.

Josep Guardiola
Pemain jebolan La Masia ini meninggalkan Barcelona tahun 2001 dan kembali ke Barca tahun 2007 sebagai manajer tim B sebelum ditunjuk sebagai pelatih utama Barcelona setahun berselang. Sebagai pemain, Guardiola total meraih 14 gelar juara bersama Barca, dan selama empat tahun melatih Blaugrana, Pep Guardiola juga total meraih 14 trofi termasuk 2 trofi Liga Champions, 2 trofi Piala Dunia Antar Klub dan 3 gelar La Liga

Guardiola juga membawa Barcelona menciptakan rekor raihan trofi dalam semusim dengan total 6 trofi pada musim 2008/09.

Zinedine Zidane
Zidane hanya menghabiskan waktu sebagai pemain di Real Madrid selama 6 musim sejak tahun 2000-2006 dengan total 6 trofi termasuk 1 trofi Liga Champions musim 2001/02.

Pada tahun 2014, Zidane kembali ke Madrid sebagai pelatih tim Castilla selama satu setengah tahun sampai pada bulan Januari 2016 ditunjuk sebagai pelatih tim utama Madrid menggantikan Rafael Benitez yang dipecat. Selama dua setengah musim pertama melatih Madrid, Zidane menyumbangkan 9 trofi juara termasuk 3 trofi Liga Champions beruntun. Setelah memutuskan mundur sebagai pelatih Madrid pada musim panas 2018, kini Zidane kembali ke Madrid sebagai pelatih pada periode keduanya pada bulan Maret 2019 yang lalu setelah musim yang buruk bagi Madrid. Mampukah Zidane kembali membangkitkan Madrid untuk kedua kalinya?

Luis Enrique
Enrique yang merupakan mantan pemain Real Madrid yang membelot ke Barcelona dan memperkuat Barca selama 8 tahun sejak musim 1996 hingga 2004 dengan total meraih 7 gelar juara. Pada tahun 2008, Enrique kembali ke Barcelona sebagai pelatih tim B menggantikan Guardiola hingga tahun 2011 sebelum memutuskan pindah untuk melatih Roma dan Celta Vigo.

Pada tahun 2014, Enrique kembali lagi ke Barcelona sebagai pelatih tim utama dengan total raihan 9 gelar juara termasuk gelar Liga Champions musim 2014/15.

Antonio Conte
Conte memutuskan gantung sepatu pada tahun 2004 setelah membela Juventus lebih dari 13 tahun dengan total 13 gelar termasuk gelar Liga Champions musim 1995/96.

Sebelum kembali melatih Juventus, Conte lebih dulu melanglang buana bersama Arezzo, Bari, Atalanta dan Siena. Conte kembali ke Juventus sebagai pelatih tahun 2011 dan langsung memberikan gelar pertama bagi Juventus setelah masa kegelapan akibat calciopoli dengan total 5 gelar termasuk 3 gelar Serie A berturut-turut hingga tahun 2014 sebelum memutuskan menerima pekerjaan sebagai pelatih timnas Italia.

Roberto Di Matteo
Roberto Di Matteo termasuk pemain Italia gelombang awal yang bermain bagi Chelsea pada akhir tahun 90-an dengan total menyumbangkan 6 gelar bagi Chelsea dari tahun 1996 hingga 2002. Pada tahun 2011 Di Matteo kembali ke Chelsea sebagai asisten pelatih Andre Villas-Boas dan ditunjuk sebagai caretaker pada tahun 2012 ketika Chelsea memutuskan untuk memecat Villas-Boas. Selama setahun melatih Chelsea, Di Matteo berhasil mengantarkan Chelsea meraih trofi Liga Champions pertamanya dan Piala FA sebelum dipecat pada pertengahan musim 2012/13 akibat hasil buruk di liga.

Alan Shearer
Tidak ada yang meragukan kapasitas Alan Shearer sebagai pemain, namun tidak demikian dengan kapasitasnya sebagai pelatih. Shearer yang membela Newcastle United sejak tahun 1996 hingga 2006, dipercaya untuk membangkitkan kembali The Magpies pada akhir musim 2008/09 sebagai pelatih interim. Dengan sisa delapan pertandingan, Shearer gagal meloloskan Newcastle dari jerat degradasi di akhir musim.

Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi dan Gennaro Gattuso
Tidak ada yang meragukan kapasitas ketiga pemain tersebut saat membawa AC Milan berjaya pada akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000. Milan mencoba mengikuti jejak para pemainnya yang sukses sebagai pelatih seperti Fabio Capello dan Carlo Ancelotti. Namun dari ketiga nama tersebut, hanya Gattuso yang bertahan lebih dari satu tahun untuk melatih Milan dengan tidak ada satupun yang mampu membawa Milan lolos ke Liga Champions.

Thierry Henry
Thierry Henry mulai terkenal bersama Monako sebelum dibeli oleh Juventus selepas menjuarai Piala Dunia 2008 dan melanglang buana bersama Arsenal, Barcelona sebelum berakhir di MLS bersama New York Red Bulls pada tahun 2014.

Karir kepelatihan Henry dimulai sejak tahun 2015 bersama tim muda Arsenal sebelum pada tahun 2016 bekerja sebagai asisten pelatih Belgia bersama Roberto Martinez. Pada bulan Oktober 2018, Monako memecat Leonardo Jardim setelah serangkaian hasil buruk dan menunjuk Henry sebagai pelatih. Setelah 3 bulan melatih Monako dengan total 11 kekalahan dari 20 pertandingan dan terdampar di jurang degradasi, Henry dipecat dan digantikan kembali oleh Jardim sebelum akhirnya lolos dari jeratan degradasi.

Ole Gunnar Solskjaer
Menggantikan Mourinho setelah menjalani musim yang kurang menyenangkan, Solksjaer menerima pinangan Manchester United sebagai pelatih sementara dan membuat United tidak terkalahkan dalam 11 laga awalnya sebagai pelatih. Setelah menerima kontrak permanen dari United, Solksjaer hanya mampu membawa United menang di 2 dari 12 pertandingan terakhir sebelum menutup liga pada posisi keenam yang artinya gagal lolos ke Liga Champions.

Dari sekian banyak pemain-pemain terkenal yang kembali sebagai pelatih di klub yang membesarkan namanya, jejak siapakah yang akan diikuti oleh Lampard sebagai pelatih Chelsea?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun