Hanya mengandalkan Messi
Tim ini tidak memiliki penyerang tengah dengan cederanya Luis Suarez. Lionel Messi lebih banyak ditempatkan sebagai false nine, dengan Sergi Roberto yang notabene merupakan seorang bek sayap namun dipasang sebagai penyerang sayap dikarenakan cederanya Dembele. Belum lagi performa Coutinho yang masih jauh dari harapan.
Malcolm yang bangkit dari bangku cadangan mampu tampil lebih baik bagi Barcelona untuk mengimbangi permainan Messi, sementara Rakitic dan Busquets sepertinya belum bisa tampil sebaik musim-musim sebelumnya.
Dengan hanya mengandalkan Messi seorang, jelas menjadi pekerjaan yang mudah bagi pemain Valencia untuk mematikan dan mengisolasi Messi dari permainan.
Buruknya performa Coutinho
Wajar jika para penggemar sering mencemooh Coutinho. Berlabel sebagai pemain termahal Barcelona, penampilan Coutinho sangat jauh dibawah ekspektasi, bahkan tidak memberikan pengaruh yang signifikan kepada tim. Membuat  nasibya di Barcelona berada diujung tanduk.
Opsi penyerangan
Barcelona tidak memiliki opsi dalam penyerangan yang mumpuni. Suarez merupakan satu-satunya penyerang murni yang ada, tanpa Suarez, Barcelona lebih banyak memainkan Messi sebagai false nine. Dengan usia yang semakin menua, cedera dan penurunan performa lambat laun akan mempengaruhi Suarez.
Transfer pemain yang absurd
Mendatangkan Kevin Prince Boateng pada bursa transfer musim dingin jelas membinggungkan banyak pihak. Alih-alih mendatangkan pelapis yang sepadan bagi Suarez, Barca justru meminjam seorang penyerang dengan kualitas biasa-biasa saja. Boateng lebih banyak menghabiskan karirnya bersama tim-tim medioker. Kemampuan mencetak golnya pun terbilang sangat biasa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H