Aturan berupa "tidak boleh melakukan gerakan apapun" akan membuat penjaga gawang harus tetap diam diposisinya hingga bola ditendang, bahkan untuk membuat gerakan tangan dan mengambil ancang-ancang terlebih dahulu pun tidak diperbolehkan.
Kemudia tidak boleh berdiri dibelakang garis gawang, penjaga gawang biasanya melakukan lompatan kecil kedepan untuk mendapatkan posisi diagonal kedepan gawang yang lebih baik untuk menutup sudut tembakan.
Jika ada gerakan dari bagian badan sebelum tendangan diambil, maka tendangan tersebut berpotensi diulang. Lalu bagaimana jika itu merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan? Akankah penjaga gawangnya diberikan hukuman?
Aturan 5 - Tendangan gawang
Tendangan gawang dianggap sah apabilan pemain yang mengambilnya sudah menyentuh bola.
Perkembangan sepakbola belakangan ini, penjaga gawang dilibatkan untuk membangun serangan dari belakang dengan tidak tergesa-gesa melakukan tendangan langsung ke tengah lapangan.
Ketika seorang penjaga gawang memberikan tendangan gawang dengan cara mengoper ke salah satu pemain, bola tersebut harus diterima diluar kotak penalti. Namun saat ada lawan yang menekan, pemain tersebut dapat dengan sengaja menerima bola didalam area kotak penalti sehingga wasit akan menghentikan pertandingan untuk melakukan tendangan gawang kembali. Namun itu tidak akan berlaku lagi musim depan, karena penjaga gawang dapat melakukan operan terhadap rekan setimnya didalam area kotak penalti.
Aturan 6 - Bola yang mengenai tangan secara tidak disengaja
Penggunaan tangan atau lengan, walaupun tidak disengaja, yang memberikan keuntungan atas penguasaan bola, menciptakan peluang dan mencetak gol tidak akan lagi diizinkan.
Bola yang terkena tangan memang sudah dilarang namun kadang wasit akan menimbang untuk memberikan pelanggaran dengan melihat berdasarkan posisi tangan atau lengan tersebut aktif atau pasif.
Namun ini sementara berlaku untuk tim penyerang dan bukan untuk tim yang sedang bertahan. Dan polemik ini sepertinya akan belum selesai.