Mohon tunggu...
Bung Zamrud
Bung Zamrud Mohon Tunggu... PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan -

Menulis adalah bagian dari hidup saya, dengan menulis kita bisa menciptakan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Antara Susi, Yusril dan Nasionalisme yang Tergerus

13 Desember 2015   10:00 Diperbarui: 13 Desember 2015   10:05 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkinkah sikap nasionalisme Yusril telah tergerus oleh desakan kepentingan politik jangka pendek. Sebagai orang awam, saya melihat frame pemikiran Yusril telah terkontaminasi konsep nasionalisme versi Benedict Anderson. Mungkin benar, mungkin pula tidak. Menurut Ben Anderson dalam bukunya Imagined Communities, gagasan nasionalisme awal hanya terpaku pada kehendak untuk merdeka atau bebas dari penjajahan, namun bila kemerdekan sudah tercapai secara perlahan akan lenyaplah nasionalisme tersebut. Pada pahaman ini, Ben Anderson menyebutnya sebagai konsep yang irasional di jaman sekarang dimana konsep negara telah begitu samar, tidak lagi dibatasi oleh teritorial geografis akan tetapi menjelma menjadi negara tanpa batas (borderless state). Toh persepsi ini masih debatable dan bisa didiskusikan dalam forum akademik ilmiah.

Kita sebagai publik tengah dihadapkan pada satu lakon dimana Susi dan Yusril menjadi pemainnya. Dalam bahasa guru saya, seorang pemain yang tenang, taat asas, penuh perhitungan akan menggiring lawan untuk meninggalkan arena tanpa harus mengeluarkan energi besar. Yang pasti, pemain yang berpihak ke rakyat yang akan menjadi pemenangnya. Malaikat juga tahu, kok.

Malam semakin larut. Diakhir diskusi saya teringat dengan nasehat orang tua saya. Dia bilang begini. Nak, dalam hidup ini yang penting bukan Apa dan Siapa kita, tetapi apa yang telah kita perbuat. Rindu dengan kata-kata itu. Hooamm…

 

Palu, 13 Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun