Mohon tunggu...
Zamruda Almabrura
Zamruda Almabrura Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Alma, sedang menuntut ilmu di salah satu universitas yg ada di Aceh, saya suka makan mie, saya suka berenang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sampah dan Kebijakan Masyarakat

10 Mei 2023   18:02 Diperbarui: 10 Mei 2023   19:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sampah merupakan permasalahan terbesar di Indonesia, begitu pula di Aceh. Persoalan sampah ini terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2021 sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton dan tahun 2022 naik menjadi 70 juta ton dan kemungkinan akan meningkat terus di tahun berikutnya karena meningkatnya jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan beberapa faktor lainnya yang membuat permasalahan sampah ini terus menjadi pembahasan global.

Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, sering kita dengar dalam agama disebutkan bahawa kebersihan sebagian dari iman, seperti dalam hadist dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam: 

"Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu brsihkanlah tempat-tempatmu."(HR. TIRMIZI).

Masyarakat sangat berpengaruh dalam pengelolaan sampah, namun masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap sampah atau belum tau bagaimana cara membedakan dan memisahkan jenis-jenisnya. 

Masyarakat Indonesia masih memiliki kebiasaan membuang sampah yang buruk, bisa kita lihat sampah ada di mana-mana, di sungai, di tepi jalan, di pinggiran sawah dan sebagainya. 

Banyak masyarakat yang belum mengerti pentingnya menjaga lingkungan, oleh karena itu masyarakat masih membuang sampah sembarangan dan banyak limbah rumah tangga yang mencemari lingkungan, yang akan menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem yang ada, mendatangkan banjir dan berbagai penyakit.

Penyakit Bakteri dan Virus dari Sampah.

Sampah membawa dampak negatif bagi kesehatan, tumpukan sampah bisa menjadi tempat perkembangbiakan berbagai jenis kuman dan bakteri pembawa penyakit. 

Beberapa penyakit  yang disebabkan oleh bakteri dari sampah adalah, salmonellosis, shigellosis, keracunan makanan stafilokokus, infeksi kulit, dan tetanus. sedangkan penyakit virus yang bisa menyebar karena sampah tidak dikelola dengan baik adalah trakhoma, hepatitis A, gastroenteritis, dan lain-lain. 

Penyakit bakteri dan virus yang disebabkan oleh sampah sangat beragam dan dapat menyebabkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 

Oleh karena itu, penting untuk mengelola sampah dengan baik dan benar untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran penyakit.

Banjir Akibat Sampah

Sampah yang menumpuk akan menyebabkan banjir karena dapat membuat aliran air tersumbat. Sumbatan itu bisa menyebabkan meluapnya air. Air dan tumpukan sampah juga akan mengalir ke daratan yang lebih rendah. 

Upaya pencegahan biasanya dilakukan dengan rutin bergotong royong bersama masyarakat sekitar. Masyarakat juga diharapkan melakukan tindakan preventif seperti tidak membuang sampah sembarangan dan mengolah sampahnya sendiri.

Beberapa Penyaki Akibat Banjir

Muntah dan Diare
Pada air banjir yang kotor terdapat beberapa kuman, seperti Cryptosporidium, Giardia, E. coli, hingga Salmonella yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Leptospirosis
Infeksi bakteri leptospira dapat menyebabkan leptospirosis, penularan bakteri ini dapat terjadi melalui kontak tubuh dengan air atau tanah. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau lecet.

Kolera
Kolera adalah diare akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Penularan bisa terjadi karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. 

Bakteri kemudian menginfeksi usus kecil menyebabkan diare parah. Diare dapat memicu dehidrasi berat. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Penyakit kulit
Ruam dan gatal adalah masalah kulit umum yang disebabkan oleh banjir. masalah kulit bisa timbul akibat infeksi kulit oleh bakteri, parasit dan virus. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi.

Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Sampah
Bagaimana peran pemerintah dalam pengelolaan sampah di lingkungan?

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target nasional utama terkait pengelolaan sampah, yaitu 30% pengurangan sampah, dan 70% penanganan sampah pada 2025. 

Data kementrian lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) menyebutkan bahwa sektor rumah tangga merupakan menyumbang sampah terbesar, yaitu sekitar 48% disusul pasar tradisional sebesar 24% dan jalan 7%. 

Setiap pemerintah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota juga diwajibkan membuat strategi kebijakan daerah untuk menangani sampah.

Pemerintah juga bisa menyediakan jasa pengelolaan sampah. Pelayanan pemerintah dalam pengelolaan sampah salah satu bentuk nyatanya adalah memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan pengurangan, penanganan, dan pemanfaatan sampah. 

Pemerintah wajib membiayai pelaksanaan pengelolaan sampah. pembiayaannya bersumber dari APBN dan APBD. 

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat memberikan ganti rugi kepada masyarakat akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat akhir pemrosesan sampah. 

Ganti rugi yang dimaksud berupa relokasi, pemulihan lingkungan, biaya kesehatan, pengobatan, dan santunan dalam bentuk lainnya.

Masyarakat juga dapat berperan dalam pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan daerah. Peran masyarakat lainnya memberikan saran, pertimbangan kepada pimpinan pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan dalam pengelolaan sampah dan penyelesaian masalah sampah.

Saat ini pemerintah juga sudah menerapkan teknologi TPS3R yang merupakan sistem pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efisien. 

Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk menyuburkan tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS. Tanaman tersebut kemudian dijual.

Selain untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan, akan diterapkan teknologi kompos cacing. Hasil pengompasan tangki biodigester berupa gas akan digunakan untuk menyuplai energi bagi warga di sekitar TPS3R.

Selain itu, dalam rangka sampa, pemerintah menggalakkan program "Indonesia bsebas plastik" dengan mengurangi sampah hingga 70% pada tahun 2020. 

Program kesehatan lingkungan dengan membuat tong sampah dan dibagikan kesetiap rumah warga, dari setiap warga juga melakukan iuran berbayar untuk mengutip sampah yang kemudian akan di olah.

Masyarakat juga bisa membentuk kelompok atau komunitas untuk melakukan kegiatan daur ulang dengan cara membuat prakarya atau barang-barang yang dibutuhkan di rumah. 

Membuat prakarya dari barang bekas bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi bisa mendatangkan keuntungan finansial yang bisa menghidupkan perekonomian warga. Mendaur ulang sampah menjadi benda seni kreatif di Indonesia saat ini masih kurang, padahal sampah bisa di jadikan benda berharga.

Kesejahtraan dan kesehatan masyarakat erat kaitannya dengan lingkungan yang terjaga, baik pemerintah maupun seluruh elemen masyarakat harus  terlibat dalam menjaga lingkungan, terutama tidak membung sampah sembarangan, meminimalisir penggunaan produk yang yang menghasilkan sampah, dan giat mendaur ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun