Jokowi, populer, media darling dan egaliter. Kini menjabat sebagai gubernur DKI. Posisinya sebagai capres masih mendat-mendut. belum ditetapkan secara resmi oleh partai yang mengusungnya. Sukses sebagai walikota solo, bisa mengantarnya ke ibukota, namun untuk jabatan RI one kapasitasnya masih dipertanyakan banyak kalangan.
Dahlan Iskan, inilah figur non partisan. Bukan dari kader partai. Meski posisinya sebagai capres dari partai Demokrat belum diputuskan,-menunggu hasil debat konvensi, namun banyak pihak yang meyakini Dahlan bakal keluar sebagai pemenang. Sosoknya yang sederhana dan merakyat, visioner dan bersih dg ditunjang semangat kerja yang luar biasa agaknya telah menyulut optimesme massif akan lahirnya indonesia yang baldatun thoyyibun wa rabbun ghofuur.
Ditangan bos Jawa pos ini -selama satu tahun- PLN di sulap menjadi perusahaan listrik yang bermartabat. Selama dua tahun masa kerjanya sbg MenBUMN, perusahaan2 plat merah tersebut telah menemukan benang merah dan menampakan bentuknya. Garuda melayang makin tinggi mensejajarkan diri dg Cathay Pasific. Alat utama sistem persenjataan (alutsista) kita makin diperhitungkan lewat kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan PT. pindad.
Para petani (padi, tebu dan buah) makin bergairah seiring adanya jaminan pembelian ketika panen kelak. Infrastruktur dan alat transportasi publik makin marak dan sedap dipandang. Industri terbarukan digalakkan. putra putri bangsa makin mendapat tempat dan didorong lebih kreatif.
Pendeknya, ditangan dingin Dahlan Iskan carut marut kepengurusan negara (baca: BUMN) menemukan benang merahnya. Di jujur satu persatu, di susun pada tempatnya dan kini terlihat jelas gambarnya.
Dua bulan lagi kita akan memasuki fase yang akan menentukan wujud dari puzzle yang bernama Indonesia. Ada banyak nama yang bisa kita pilih untuk menjadi pemimpin punyusun puzzle ini. Sekali sal;ah pilih maka gambar yang kita idamkan makin buram dan jauh dari yang diharapkan.
Pilih mana wahai saudaraku....!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H