Mohon tunggu...
MUHAMMAD ZAMRONI
MUHAMMAD ZAMRONI Mohon Tunggu... -

seorang anak ke dua dari dua bersaudara, yang di lahirkan di pati, jateng. keingin tauanya tinggi setinggi langit. selalu berusaha berinovasi dan berkreasi. dan berusaha berkembang dan mengembangkan diri di kota tercinta YOGYAKARTA.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harus Konsisten !

31 Januari 2011   04:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Agen perubahan? Pantaskah mahasiswa menyandang predikat tersebut? Dewasa ini, segudang permasalahan menjerat negeri ini, mulai dari masalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, banyaknya pengangguran (baik pengangguran terdidik ataupun tak terdidik), tumbuh suburnya korupsi (baik di tingkat atas maupun tingkat bawah) dan lain sebagainya.

Mahasiswa sebagai kaum terdidik yang mempunyai banyak sekali pengalaman dan ilmu pengetahuan seyogyanya menjadi pelopor dalam melakulan revolusi menuju satu kata yaitu “perubahan”.

Bergelut dalam berbagai organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI dan lain sebagainya merupakan media untuk menumbuhkan pemikiran-pemikiran kritis mahasiswa yang ujung-ujungnya akan melahirkan sifat kritis mahasiswa ketika berhadapan dalam berbagai permasalahan.

Kebijakan pemerintah yang “merugikan/ menindas rakyat kecil” kerap kali menjadi isu yang menggugah semangat perubahanya. Para aktifis-aktifis mahasiswa ini berdialog dengan berbagai pihak terkait untuk mencari jalan keluarnya. Dan tak jarang ketika dialog sudah tidak lagi di indahkan, aksi turun ke jalan pun di lakukan sebagai bentuk protes atas hal-hal yang tak sesuai tersebut. Seakan para aktifis-aktifis mahasiswa ini tak pernah redup kobaran api semangat mereka dalam membela rakyat kecil.

Ironisnya, ketika mereka sudah mempunyai jabatan atau kedudukan di dalam pemerintahan mereka tak lagi memikirkan nasib rakyat kecil , bahkan bungkam tanpa suara sedikitpun. Kepentingan pribadi manjadi hal yang sangat utama. bahkan lebih parah lagi ketika mereka tega memakan uang yang seharusnya menjadi hak rakyat.

Semoga hal tersebut tidaklah benar-benar terjadi. Sekali membela rakyat kecil sampai kapanpun tetap membela rakyat kecil. Tak tergadaikan dengan iming-iming materi, kedudukan dan lain sebagainya. Tetaplah konsisten untuk menjadi agen perubahan sejati ! semoga bermanfaat! Wallahu A’lam……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun