Jadi, jika kita berkeinginan untuk menghindari urursan kebudayaan yang sangat terobsesi dengan perkembangan ukuran dan panjang, bahkan untuk sesaat sekalipun, kita mungkin bisa menerima bahwa pertumbuhan juga berarti sebuah evolusi atau transformasi, dengan penekanan pada aspek -- aspek kualitatif dari kepemilikan bisnis, perkembangan pribadi, dan kontribusi dalam komunitas.Â
Tidak seperti pengusaha yang lebih tradisional yang terfokus pada angka, para pemilik bisnis kecil dengan visi besar menentukan pertumbuhan dengan car aini, yaitu penekanan yan lebih besar dalam memoles permata dan menyempurnakan permukaan jika anda suka, ketimbang memperoleh permata yang lebih banyak tanpa memperhatikan kualitas atau fakta bahwa permata -- permata itu mungkin menghabiskan pertambangan secara permanen.Â
Pada akhirnya, piliham tentang apa yang paling layak terletak di tangan para pemilik bisnis, yang bisnisnya, keluarganya, dan kehidupannya paling dipengaruhi oleh keputusan yang sangat pribadi ini.
 Masalahnya adalah bahwa keputusan untuk meningkat secara kuantitatif jarang digerakan oleh refleksi pada preferensi pribadi seorang atau penaksiran cara -- cara lain yang dapat digunakan supaya organisasi itu bisa terus bertahan dan tumbuh pesat. Sering kali, keputusan ekspansi adalah karena menerima mentah -- mentah mitos " berkembang atau mati ", ketika pada kenyataanya, hasil pendekatan ini mungkin adalah " berkembang dan mati ".
Apa yang akan anda lakukan, para pemilik bisnis kecil, dalam menghadapi pertanyaan seperti itu ? Pertimbangan bahkan ada lebih dari satu jalan untuk berkembang, yang mencerminkan pilihan anda, dan putusakan jalan yang paling konsistensi dengan visi anda untuk kualitas hidup anda dan keinginan memberikan kontribusi kepada dunia, dan kemudian menetapkan ukuran bisnis atau evolusi yang dapat menyediakan kendaraan terbaik.
Sumber : Jamie S. Walters, ( 2002 ), Big Vision, Small Business, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta