Bernadya dikenal dengan lagu-lagu gelapnya, banyak keresahan dalam liriknya yang membuat orang penasaran, apa yang ia alami di usia yang sangat muda sampai banyak menulis lirik dengan bahasa yang tak biasa.
Karyanya semakin disukai karena easy listening dan mempunyai bahasa sederhana sehingga mudah sampai ke hati pendengar. sering diputar di berbagai platform musik, tak jarang menjadi soundtrack di banyak konten sosial media.
Penyanyi wanita asal Surabaya tersebut mempunyai nama lengkap Bernadya Ribka Jaya Kusuma, mengawali karir dalam ajang pencarian bakat The Voice Kids Indonesia di musim pertama pada tahun 2016 saat masih berusia 12 tahun, sejak SMP Bernadya mempunyai cita-cita sebagai penyanyi dan penulis lagu.
Pada tahun 2018 Bernadya dan kakaknya Celine sama-sama suka bernyanyi dan membuat grup musik duo bernama Celine & Nadya, merilis debut singel berjudul "Lugu".
Sepanjang tahun 2018 hingga 2021 merilis 4 singel, kemudian dilanjutkan debut album studio "Love, Youth, You, Ch. 1"
Lagu yang ditulis pada usia 14 tahun booming setahun kemudian, lagu Bernadya mulai dicover oleh banyak orang.
Teman-temannya memberi tahu lagu Bernadya ramai di TikTok, berawal dari iseng tak disangka lagunya naik, sampai akhirnya bekerjasama dengan salah satu label yaitu Juni Records, namun tanpa Celine karena sudah fokus kuliah di kedokeran.
Juni records bersedia membangun dari 0, kontribusi Petra Sihombing dan Randy Pandugo pada album "Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan" sangat besar, sebagai produser mereka banyak memberi masukan dan mengenali pribadi Bernadya secara mendalam sehingga bisa merepresentasikan lirik yang Bernadya tulis selaras dengan musik.
Tak hanya suara yang indah Bernadya juga memiliki paras yang cantik, wanita kelahiran tahun 2004 tersebut mengungkapkan alasan kegemarannya dalam menulis lagu.
Ia dapat mengekspresikan perasaan melalui kata-kata dan disampaikan melalui lagu, beranggapan pada saat terpuruk, merasa sedih seseorang cenderung mencari lagu dan mendengarkan musik yang relate dengan ceritanya.
Itu sebabnya Bernadya sering menulis lagu sendu, ia memilih untuk membuat karya yang bisa menemani seseorangmelewati masa kepahitan.
Bernadya konsisten menulis lagu dengan lirik yang sarat akan makna mendalam, imajinasi dan tata bahasa diusia yang masih sangat belia mampu mewakili banyak perasaan melalui lagu-lagunya.
Inspirasi dalam menulis lagu bisa dari cerita orang sekitar atau pengalaman pribadi dan imajinasinya hingga lagu terasa lebih hidup, jika merasa sedang galau ia akan banyak menghabiskan waktu sendiri dan bangkit dengan cara menulis lagu, lirik dan musik easy listening mampu membuat pendengar sangat terhubung dengan lagunya.
Lizzy McAlpine menjadi salah satu inspirasi dalam bermusik, ketika mendengarkan lagu yang keren memacu Bernadya untuk menciptakan karya yang sama kerennya.
Bernadya juga banyak membaca buku untuk mendapat inspirasi dan mengevaluasi tata bahasa dalam menulis, tak jarang inspirasi muncul saat sedang di toilet.
Usia 20 tahun dengan kehidupan keartisan seorang wanita yang terkenal dan lagunya didengar banyak orang, tak lantas membuat dirinya puas, segalanya Bernadya yakini adalah hadiah dari Tuhan atas apa yang ia harapkan dan usahakan selama ini, pencapaian dan keterpurukan di masa lalu hingga sampai di titik ini adalah berkah, Tuhan akan membawa kita kemana kita ditakdirkan.
Itulah mengapa lagu-lagu yang diciptakan terasa begitu hidup, karena ditulis sepenuh hati melalui banyak perasaan yang dituangkan, rasa syukur dan harapan.
Selain berkarya Bernadya selalu melibatkan Tuhan dalam segala fase kehidupannya, dan percaya bahwa segalanya akan berbanding lurus dengan usaha yang telah dikerjakan.
Album terbarunya yang belum lama rilis adalah "Sialnya, Hidup harus tetap berjalan" berisi 8 track yang masing-masing mempunyai cerita dan fase seseorang saat mengalami jatuh bangun dalam sebuah hubungan
“Heartbreak,” Fase pertama album ini berisikan empat lagu “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan,” “Kata Mereka Ini Berlebihan,” “Lama-Lama,” dan “Kita Kubur Sampai Mati.”
Fase kedua“Self Doubt” merupakan fase keraguan adalam hubungan yang berisi dua lagu “Ambang Pintu” dan “Berlari.”
Terakhir, “Realization.” Pada fase ini, dua lagu terakhir yakni “Kini Mereka Tahu” dan “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” berhasil mengikhlaskan dan menerima kegagalan sebagai sebuah perjalanan hidup yang harus dilewati.
Lantas lagu mana yang paling relate dengan kisah kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H