Tak hanya diatas panggung tiap moment dan interview The Changcuters selalu tampil kompak menjawab tiap pertanyaan. Diluar musik dan ngeband faktanya mereka juga merangkap jabatan layaknya seorang karyawan di sebuah Perusahaan dengan membagi tugas masing-masing yaitu Dipa sebagai (Manager), Tria (Art/visual), Qibil (Research and development), Alda (Finance), Erick (Merchandise) tugas-tugas itu juga mereka jalani dalam tubuh The Changcuters.
Aksi Panggung
The Changcuters mempunyai energi kuat saat berada diatas panggung berbagai koreografi dalam lagu seolah memunculkan sisi lain. Bukan hanya bernyanyi atau memainkan alat musik dibalik itu mereka menampilkan ide kreatif, setiap gerakan diatas panggung bercerita mengenai tiap liriknya.
Mereka menyebarkan virus rock n roll dan kita masuk ke atmosfer yang mereka ciptakan, penonton terhipnotis untuk mengikuti aba-aba Tria, menyerongkan badan ke kanan dan kiri saat membawa lagu “Main Serong” lalu memberi hormat pada kapten Qibil saat “Hijrah ke London” diikuti lagu-lagu berikutnya mengangkat tangan, berseru, berteriak, melompat, dan bernyanyi tentunya.
Tria sebagai vokalis mempunyai karakter suara khas disusul dengan performa personil lain yang selalu all out saat berada diatas panggung.
Dari panggung skala kecil hingga panggung besar sudah mereka lakoni, unik nya sejak debut pertama mereka tak pernah membawa lagu orang lain karena The Changcuters bertekad menciptakan musik sendiri. 18 tahun bukan waktu yang singkat gaya bermusik mereka juga dipengaruhi oleh beberapa band seperti The Stroke, The Doors, Aerosmith, The Beatles, Oasis, dan The Rolling Stones.
Peralihan pendengar lama ke pendengar baru merupakan sebuah pergeseran dan strategi dalam menciptakan musik, pembawaan mereka yang selalu seru dan asik mendapat respon positif dari audiens yang ikut larut dalam alunan lagu, hal tersebut membuktikan bahwa musik mereka tetap dinikmati hingga saat ini.
Kiprah The Changcuters