Mohon tunggu...
M B Zaman
M B Zaman Mohon Tunggu... -

"Biarkan Tinta dan Foto Bicara".....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2014: Jadikan Titik Tolak Kebangkitan

31 Desember 2014   18:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tinggal menghitung jam, 2014 akan pamit undur diri dari hadapan kita, dari pelukan kita. Tentu semua orang di belahan bumi ini merasakan suka dan duka, manis dan pahit, sukses dan gagal selama berjalannya tahun 2014. Segala keistimewaan, warna kegembiraan, warna duka dan warna-warna lain akan pamit undur diri. Semua itu akan menjadi kenangan pada tahun mendatang.

Nah, dari fakta tersebut, tentu kita semua memiliki rekam jejak. Rekam jejak itulah yang bisa kita lihat tentang perjalanan kita. Kita bisa seperti nonton sebuah film yang mengisahkan tentang kita, tentang perjalanan manis kita di tahun 2014. Kita bisa melihat bagaimana ekspresi kita senang, kita kecewa, kita senyum, kita manyun, kita bertengkar, kita bersama dan sebagainya. Sungguh sebuah pemandangan indah apabila kita bisa menikmatinya dan mengambil hikmah serta pelajaran dari apa yang telah kita lakukan.

Ketika kita melihat sebuah serial film 2014 yang mengisahkan tentang kita, maka menurut kata bijak, “Do not blame your past, because the past will never change..” yang artinya : "Jangan menyalahkan masa lalu anda, karena masa lalu tidak akan pernah berubah". Tahun 2014 akan menjadi masa lalu kita, akan menjadi kenangan kita dan akan menjadi rekaman film yang tersimpan dalam memori perjalanan kita. Semua warna, kitalah yang telah mewarnai.

Memang, disadari atau tidak, kita semua telah melakukan segala hal yang telah tercapai pada tahun 2014. Kita semua merasakan kepuasan dan ketidak puasan di tahun 2014.  Contoh, dalam skala nasional saja, 2014 menjadi tahun politik, dimana proses pemilu telah dilakukan hingga terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Indonesia. pada momentum tersebut, timbul sebuah kepuasan dan ketidakpuasan antar pendukung.  Bahkan saling ejek, saling mencaci antar saudara menjadi bagian dari kisah nyata perjalanan pemilu tersebut.

Pada 2014 juga, pemandangan bencana alam, banjir, longsor, kapal tenggelam, kapal terbakar, kecelakaan transportasi darat, kecelakaan pesawat juga menjadi hiasan yang muncul dipermukaan dan sangat tidak bisa kita lupakan. Pada tahun 2014, para koruptor masuk penjara juga menjadi hiasan yang muncul di permukaan. Sebuah kisah-kisah lain seperti konflik antar elit politik, konflik antar bukan elit politik, konflik antar sesama saudara tentu juga menghiasi perjalanan 2014.

Sungguh sebuah episode menarik yang bila kita ambil hikmah akan menjadi titik tolak kebangkitan kita semua. Sebuah kisah menari tentang kita tak kalah dengan kisah pada film-film hit di layar lebar. Semua itu menjadi kisah, semua itu akan menjadi masa lalu dalam hitungan jam dan detik.

Titik Tolak Kebangkitan

2014 akan pamit undur diri merupakan sebuah fakta yang tidak bisa kita tolak. Umur kita bertambah juga merupakan fakta yang tidak bisa kita tolak. Segala warna 2014 yang menghiasi kita juga menjadi fakta dan sejarah yang kita ukir. Pahit dan manis ya itulah fakta yang ada. Maka yang perlu kita lakukan, menurut kata bijak adalah “Be a strong wall in the hard times and be a smiling sun in the good times.”..yang artinya adalah :" Jadilah dinding yang kuat ketika masa-masa sulit. Jadilah matahari yang tersenyum, ketika masa-masa indah...".

Dari sini, sangat bijak dan cerdas apabila kita  mengambil hikmah dan menjadikan 2014 sebagai "titik tolak kebangkitan", bangkit dari kegagalan, bangkit dari keterpurukan, bangkit dari jatuh, bangkit membangun kebersemaan dari sebuah pertengkaran, serta bangkit membangun senyuman dan kesuksesan.

Ini bukanlah sebuah konsep, tapi ini adalah fakta yang perlu kita lakukan agar pada tahun 2015 menjadi tahun indah dan tahun yang penuh warna kesuksesan. Ketika kita menyambut tahun 2015, maka hal-hal yang tidak baik di tahun 2014 harus diperbaiki dan direaksikan menjadi hal-hal positif dan berwarna baik. Kita bisa mereaksikan rencana-rencana positif untuk kebangkitan di tahun 2015, tentu belajar daritahun 2014.

Kita bisa ambil contoh dalm tim sepak bola, bagaimana Chelsea bangkit dari keterpurukan musim lalu. Lewat manajer handal Mourinho, Chelsea belajar dari tahun sebelumnya untuk menjadikannya sebagai titik tolak kebangkitan. Hasilnya, Chealsea menjadi tim yang solid dan sulit dikalahkan. Hal serupa bisa kita lihat tim lain seperti Real Madrid dan sebagainya.

Nah, menjadikan tahun 2014 sebagai titik tolak kebangkitan sangat pas bagi kita warga negara Indonesia, yang telah banyak diwarnai musibah, konflik, kesenjangan ekonomi dan sebagainya. Menurut hadits nabi Muhammad SAW : "Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” Selamat Jalan 2014, Selamat datang 2015...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun