Mohon tunggu...
zaman aji
zaman aji Mohon Tunggu... -

Aktifis Pergerakan Buruh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Pemogokan Total Buruh KBN 3 Desember 2010

7 Desember 2010   22:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korlap aksi, kawan Jumisih (yang juga koordinator FBLP-Forum Buruh Lintas Pabrik, sekaligus pimpinan nasional PPBI-Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia), terus meminta pendapat massa aksi, pabrik-pabrik mana yang harus dijemput, dan massa buruh terus menyebut satu-persatu pabrik yang ada di KBN, yang masih melakukan produksi,dan kemudian didatangi oleh massa aksi,  sehingga hampir semua pabrik akhirnya menghentikan proses produksi, dan buruh pun menyatukan kekuatannya dalam satu barisan aksi massa.

Selama proses pemogokan massal ini berjalan, upaya-upaya untuk melemahkan pemogokan dilakukan oleh pimpinan-pimpinan serikat besar, bahkan dengan melakukan "ancaman" terhadap beberapa anggota dan pimpinan FBLP-PPBI, agar jangan coba-coba mengajak buruh-buruh yang menjadi anggotanya di pabrik-pabrik yang masih melakukan produksi, namun semangat massa aksi agar jangan ada satu pabrikpun yang beroperasi membuat"ancaman" ini diabaikan begitu saja, dan massa dibawah kepemimpinan kawan Jumisih terus bergerak ke pabrik yang satu ke pabrik yang lainnya (termasuk pabrik yang telah dijaga oleh serikat buruh besar), sehingga mayoritas pabrik pun akhirnya tutup, dan buruhnyapun bergabung dalam aksi pemogokan massal ini.

Menjelang siang, beberapa serikat buruh yang tegabung dalam Aliansi Buruh Menggugat ikut hadir dalam aksi pemogokan ini, seperti SBTPI dan SPOI, dan menyatukan diri dalam barisan massa buruh di KBN Cakung.

Memang di sempat beberapa pabrik,pagar-pagar pabrik didorong dan dirobohkan, juga ada diantaranya yang dilempar kaca dan tembok oleh massa aksi ini, namun pemicu utamanya karena pihak pengusaha dan managemen membohongi massa aksi dengan mengatakan bahwa buruh di pabrik tersebut sudah bergabung dalam aksi, dan tidak ada lagi yang bekerja, namun kenyataannya kawan-kawan buruh di pabrik ini mengirimkan sms ke kawan-kawan diluar, bahwa mereka masih didalam dan dilarang untuk terlibat dalam aksi pemogokan massal.

Sempat terjadi juga aksi saling pukul antara massa buruh dan pihak keamanan pabrik (yang beberapa diantaranya, keamanan pabrik ini dibantuk oleh serikat besar), dengan penyebab yang sama dan beberapa penyebab lain, yakni sikap angkuh dan arogan dari para petugas keamanan ini ketika berhadapan dengan massa aksi.

Di sore hari, pada saat penutupan aksi, kawan Jumisih menyatakan, bahwa dirinya sebagai Koordinator Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP) dan juga sekaligus Korlap Aksi, bertanggungjawab atas aksi ini, dan secara terbuka memberikan no hand phone nya ke pada massa aksi, agar jika ada persoalan yang muncul kemudian hari berkaitan dengan aksi ini, kawan-kawan buruh dapat segera menghubunginya, termasuk jika ingin belajar bersama, dan berjuang bersama.

Pasca aksi, kita semua melihat di media massa, tanpa punya rasa malu, pimpinan-pimpinan serikat yang tidak mendukung pemogokan ini, malah bertindak seolah-olah diriya (dan serikatnya) mendukung pemogokan, bahkan seolah-olah menjadi jubir dari aksi pemogokan ini. Di sisi lain, protes-protes mereka terhadap pemogokan tetap dilakukan melalui sms atau telp ke kawan-kawan yang menggorganisir pemogokan ini. Memang mereka ini bermuka dua.

Sudah tepat seruan yang dulu pernah disuarakan oleh Aliansi Buruh Menggugat “ saatnya kawan-kawan buruh untuk meninggalkan serikat buruh gadungan, dan membangun serikat buruh progressif “ agar tidak lagi perjuangan kaum buruh dilemahkan sendiri (bahkan bisa hancur) oleh pimpinan-pimpinannya, oleh serikatnya sendiri ( yang pengecut dan pamrih)

Dan saat tulisan ini dibuat, kawan-kawan buruh dari 32 pabrik di KBN Cakung, telah menghubungi FBLP-PPBI, untuk belajar bersama dan berjuang bersama ke depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun