Mohon tunggu...
Zal Zal
Zal Zal Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Complexity

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Orang Meteorologi dan Memilih Penerbangan Pagi

11 Oktober 2011   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 6254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah salah satu dosen (lupa dosen yang mana)  sedang mengajar di depan kelas menyarankan kalau bisa utamakan memilih jadwal penerbangan pagi. Untungnya saat itu saya mempunyai cukup konsentrasi untuk memperhatikan dan mendengarkannya. Lantas seketika bertanya dalam hati kok gitu y? Pernahkah kompasianer sekalian juga berpikir demikian? Atau berdasar apa kompasianer memilih jadwal penerbangan? Ok lets check it out, sekedar share yeah.

Menurut  dosen saya, peluang cuaca pada saat pagi hari tuh masih bersahabat, masih kurang terjadinya pemanasan (konveksi) sehingga awan yang terbentuk masih berstatus awan-awan yang bersahabat, serta unsur cuaca lainnya masih bersahabat. Lain halnya saat siang, sore dan malam, karena pemanasan (konveksi) dari pagi yang menumpuk, sehingga awan konvektif mempunyai cukup daya/tenaga (uap air=penguapan akibat konveksi) untuk terbentuk. Semakin kuat konveksi menyebabkan penguapan semakin hebat dan peluang awanpun semakin hebat, maksudnya awan yang dapat membahayakan pesawat seperti awan Cumulunimbus.

Awan yang ditakutkan oleh pilot yakni awan cumulunimbus yang menjuntang tinggi yang pada kondisi tertentu masuk kategori berbahaya bagi penerbangan. Maw tau faktanya bahwa pesawat bergetar/brguncang saat melalui awan karena terjadi turbulensi serta awan mengandung air bahkan pada awan Cumulunimbus (awan konvektif/awan gelap yang bergulung2 kayak kol dan menghasilkan petir) mengandung kristal2 es. Coba perhatikan ketika pesawat masuk dan melalui awan, pasti seketika itu akan bergetar dan berguncang entah itu bergetar sedang atau hebat, tergantung awan yang dilalui.

Melewati awan konvektif seperti Cumulunimbus (Cb) pada kondisi tertentu dapat menyebabkan icing/pembekuan karena mengandung super cold water yang dapat mengurangi daya angkat, daya dorong dan mengganggu pengendalian pesawat, serta dapat  menyebabkan goncangan hebat akibat turbulensi yang kuat.

Jika sudah pernah mencoba jadwal penerbangan pagi, siang, sore dan malam, coba deh bandingkan. Kalau saya sih penerbangan pagi membuat saya bisa  tidur di pesawat, stay cool gitu deh. Siang kadang bagus kadang kurang bersahabat. Malam juga begitu kadang bagus kadang buruk, saya pernah melakukan jadwal penerbangan malam, dan pesawatpun berguncang karena cuaca diatas lagi buruk, hujan plus petir. Pernah sekali, penerbangan malam, melewati beberapa awan dan cuaca buruk membuat pesawat berguncang hebat, membuat banyak penumpang khawatir, begitu juga saya, pucat, dingin, sambil membaca doa agar diberi keselamatan. Setelah kejadian itu, jika akan membeli tiket pesawat, saya usahakan memilih jadwal penerbangan pagi.

Itu pada umumnya, tapi memang kadang juga dari pagi hari cuaca sudah buruk, hujan dan berawan, biasanya sih kalo musim hujan dan pada kondisi cuaca tertentu lagi. Sebagai orang meteorologi, saya percaya memang demikian menurut dosen, literatur dan pengalaman serta pengetahuan saya yang masih cetek. Hehe. O ya, sering-sering lihat info cuaca serta prakiraan cuaca BMKG di bmkg.go.id, facebooknya juga ada. Semoga memberi manfaat serta saran dan kritik membangun kalo ada salah ya.

[caption id="attachment_136340" align="alignnone" width="300" caption="Awan Cumulunimbus (Cb)"][/caption] [caption id="attachment_136339" align="alignnone" width="151" caption="Awan Kinton"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun