Mohon tunggu...
Zalsyakila Amalia Putri
Zalsyakila Amalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

universitas sains islam almawaddah warrahmah kolaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajement Investasi Syariah

16 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:09 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan investasi secara umum antara lain adalah:

  • Terciptanyaikeberlanjutani(continuity) dalamqinvestasi.
  • Terciptanyaiprofitiyangimaksimumiatauikeuntunganiyangidiharapkani(actual profit).
  •  Terciptanyaikemakmuranipemegangibagiisaham.
  •  Turutqmemberikaniandilibagi pembangunanibangsa.

Tujuan dari investasi syariah adalah untuk membantu mencapai ridha Allah. Investor harus menggunakan keuntungan mereka secara bertanggung jawab, menghindari praktik tidak etis seperti riba, perjudian, dan spekulasi. 

Mereka juga harus menggunakan keuntungan kedua dari investasi mereka untuk meningkatkan zakat dan infaq (sumbangan amal). Sehingga dapat ditarik kesimpulan filosofi investasi Islami bercirikan sebagai berikut: "menanam modal dengan tujuan menambah keuntungan dan mencari kelebihan nikmat Allah, karena investasi ini akan mewujudkan tujuan permodalan yang seharusnya dikembangkan, sekaligus mewujudkan.

Manfaat investasi inii dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu:

Aspek Ekonomi Manfaat investasi  dari  aspek ekonomi inii antara lain adalah:

  • Pendapatan atau keuntungan (return) yang jauh lebih tinggi dari suatu investasi.
  • Kemajuan ekonomi akan berjalan dengan cepat.
  • Adanya keterampilan yang kompeten.
  • Menciptakan banyak lapangan pekerjaan

Aspek Sosial Manfaat investasi dari aspek sosial  ini antara lain adalah:

  • Manajer modal dan investor memiliki hubungan positif karena saling membantu mengembangkan bisnis.
  • Membiasakanimasyarakatiuntukitidakibersikapikonsumtif.
  •  Membiasakanimasyarakatiuntukimempunyailperencanaanlyangi matangiuntukijangkaipanjang.
  •  Membiasakanidiriluntukimendapatkanisesuatulyangilebihibaikidil
  • masa mendatang

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hanya ada tiga faktor utama yang secara teoritis mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan investasi, yaitu:

  • Pendapatan, atau berapa banyak uang yang akan diterima dari sumber yang telah ditunjuk untuk itu. 
  • Biaya sesuatu didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk suku bunga dan pajak. Namun, ada juga biaya lain yang dapat ditambahkan untuk membuat perbedaan.  
  • Harapan (Expectations), seperti apa yang diharapkan oleh investor dalam beberapa bulan mendatang. Akibatnya, investor investasi langsung yang serius tidak memukul dan lari, melainkan tetap bertahan di perusahaan. Secara spesifik, ia mengidentifikasi situasi-situasi pada hari pertemuan yang dapat mendorong investasi, seperti persistensi situasi politik.

biznis.id
biznis.id

Menurut Salim HS dan Budi Sitrisno, semua jenis investasi dapat dilakukan tergantung pada komoditas, ekonomi, jumlah yang dibiayai, dan sifat hubungan antara para pihak.

  • Berdasarkan Aset Jenis investasi, Jenis investasi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • real Asset, adalah hal-hal seperti bangunan, mobil, dan harta benda lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Mereka biasanya kurang likuid daripada aset keuangan, artinya lebih sulit untuk dijual dengan cepat.
  •  Financial Asset, Aset keuangan adalah dokumen yang menunjukkan klaim tidak langsung atas aktivitas nyata penerbit sekuritas.
  • Berdasarkan Pengaruh , terbagi atas
  • Investasi Autonomus : (berdiri sendiri) adalah investasi yang tidak bergantung pada tingkat pengembalian dan memiliki fokus tertentu, seperti membeli buku mahal.
  •  Investasi Induced : sebagai akibat dari pemicu atau hambatan utama yang menghalangi seseorang untuk melakukan strategi investasi. Atau, investasi yang berisiko akan melibatkan permintaan barang dan jasa serta tingkat pengembalian tertentu.
  • Berdasarkan Bentuk,terbagi atas
  •  investasi yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda dan alat yang lebih mahal, seperti sham dan obligasi.
  • investasi Langsung, juga dikenal sebagai investasi yang dilakukan sesuai dengan rencana untuk berinvestasi dengan menggunakan kerangka waktu, jumlah, investor, atau aset.

 

    Sebagai contoh, istilah "risiko investasi" mengacu pada hasil negatif (atau negatif) dari investasi yang dilakukan di pasar. Ricky W., Griffin, dan Ronald J. Elbert mendefinisikan risiko sebagai "ketidakpastian tentang kejadian di masa depan" dalam karya mereka masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun