3. Â Penularan Mpox
Virus Mpox merupakan virus zoonosis yaitu virus yang ditularkan ke manusia dari hewan. Penularan dari hewan ke manusia (zoonotik) dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi. Di Afrika, bukti infeksi virus Mpox ini telah ditemukan pada banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus kantong Gambia, dormice, spesies monyet yang berbeda dan lain-lain. Reservoir alami cacar monyet belum teridentifikasi, meskipun kemungkinan besar hewan pengerat. Makan daging yang tidak dimasak dengan benar dan produk hewani lainnya dari hewan yang terinfeksi merupakan faktor risiko yang mungkin terjadi. Orang yang tinggal di atau dekat kawasan hutan mungkin memiliki paparan tidak langsung atau tingkat rendah terhadap hewan yang terinfeksi.
Penularan dari manusia ke manusia pada Mpox dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang yang terinfeksi atau benda yang baru saja terkontaminasi. Penularan melalui partikel pernapasan droplet biasanya memerlukan kontak tatap muka yang lama, yang menempatkan petugas kesehatan, anggota rumah tangga, dan kontak dekat lainnya dari kasus aktif pada risiko yang lebih besar. Namun, rantai penularan terpanjang yang didokumentasikan dalam suatu komunitas telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dari 6 menjadi 9 infeksi orang-ke-orang berturut-turut. Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (yang dapat menyebabkan Mpox bawaan) atau selama kontak dekat selama dan setelah melahirkan. Sementara kontak fisik yang dekat merupakan faktor risiko penularan yang terkenal, saat ini tidak jelas apakah Mpox dapat ditularkan secara khusus melalui jalur transmisi seksual. Studi diperlukan untuk lebih memahami risiko ini.
4. Â Vaksinasi Mpox
WHO menyatakan bahwa melalui beberapa penelitian observasional, vaksinasi untuk cacar biasa efektif sekitar 85% dalam mencegah cacar monyet (Mpox). Vaksin yang lebih baru dari modifikasi virus vaccinia yang dilemahkan, telah disetujui untuk pencegahan Mpox pada tahun 2019. Vaksin tersebut merupakan vaksin dua dosis yang ketersediaannya masih terbatas. Vaksin cacar dan Mpox dikembangkan dalam formulasi berdasarkan virus vaccinia karena perlindungan silang yang diberikan untuk respon imun terhadap virus orthopox.
Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan RI menetapkan sasaran Vaksin Monkeypox diberikan kepada populasi berisiko tinggi untuk mencegah penularan serta gejala berat saat terinfeksi Mpox. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi menyatakan ketersediaan vaksin Mpox tersebut didapatkan dari Bavarian Nordic yang dibantu oleh KBRI Denmark sebanyak 2.000 dosis vaksin Mpox.
5. Â Pencegahan Mpox
Meningkatkan kesadaran akan faktor risiko dan mengedukasi masyarakat tentang tindakan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi paparan terhadap virus adalah strategi pencegahan utama untuk Mpox. Studi ilmiah sekarang sedang dilakukan untuk menilai kelayakan dan kesesuaian vaksinasi untuk pencegahan dan pengendalian cacar monyet. Beberapa negara memiliki, atau sedang mengembangkan, kebijakan untuk menawarkan vaksin kepada orang-orang yang mungkin berisiko seperti petugas laboratorium, tim tanggap cepat, dan petugas kesehatan.