Dalam beberapa tahun belakangan ini, istilah AI (Artificial Intelligence) seringkali kita dengar dan sering kali diperbincangan. Salah satunya adalah Gemini. Gemini adalah AI yang diluncurkan oleh Google pada tahun 2023 tetapi baru resmi digunakan pada tahun 2024 ini. Gemini tidak jauh beda seperti AI lainnya, tetapi Gemini mempunyai fitur yang jauh lebih lengkap dibanding AI lainnya. Gemini AI juga dibekali dengan kemampuan memahami berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia dan yang lebih canggihnya lagi Gemini dapat membantu kita dalam menjawab pertanyaan berupa bahasa pemrograman seperti C++, Python, Java, hingga Go dengan output yang bernilai high quality.Â
Gemini terbagi menjadi tiga versi yaitu:
* Gemini 1.5 FlashÂ
Model ini sangat serbaguna, cocok untuk berbagai tugas seperti memahami teks, audio, gambar, dan video.
* Gemini 1.5 Pro
Model ini dirancang untuk tugas yang lebih kompleks, seperti penalaran dan pemecahan masalah yang membutuhkan kecerdasan yang lebih tinggi.
* Gemini 1.0 Pro
Model ini fokus pada tugas bahasa alami, seperti menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, dan menjawab pertanyaan.
Gemini AI akan menyajikan jawaban dengan membaca informasi yang bersumber dari internet. Gemini AI juga menyertakan beberapa referensi yang dipakai untuk menghasilkan jawaban. Selain dapat menyesuaikan jawaban dengan konteks waktu terkini, Gemini AI juga bisa diminta untuk membuat gambar. Jadi, Gemini AI dapat mengolah gambar berdasarkan instruksi teks yang dimasukkan pengguna.Â
AI juga sangat membantu dalam konteks pendidikan dan pembelajaran. AI membawa dampak positif bagi mahasiswa sehingga dapat lebih inovatif karena mendapatkan lebih banyak ide baru. AI juga memudahkan mahasiswa dalam mempercepat pengerjaan tugas. Tapi dibalik semua itu juga terdapat tantangan besar yang dapat mengurangi kreativitas mahasiswa, mengurangi minat baca, dan menghambat ide-ide karena penggunaannya yang terlalu berlebihan.