Mohon tunggu...
Zalfa Marsha Qutranada
Zalfa Marsha Qutranada Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Anosmia?

30 Agustus 2020   13:20 Diperbarui: 30 Agustus 2020   13:20 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Indera penciuman yang terganggu dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan. Selain itu, Anosmia juga dapat mengakibatkan pengidapnya tidak menyadari tanda bahaya seperti misalnya kebocoran gas, makanan basi atau asap. 

Anosmia biasanya terjadi pada pengidap infeksi hidung atau trauma kepala, berusia 60 tahun keatas, pengidap penyakit neurodegeneratif (kehilangan yang progresif terhadap fungsi sel saraf), mengonsumsi obat-obatan yang dapat mengakibatkan anosmia dan tengah menjalani terapi radiasi di bagian kepala atau leher.

Proses penciuman terjadi saat sel-sel pembau menerima rangsangan dari luar dan mengubah rangsangan tersebut menjadi sinyal yang kemudian dikirimkan ke otak. Anosmia terjadi karena adanya gangguan dalam proses penciuman tersebut, yang bisa berupa gangguan di dinding dalam hidung seperti pilek, flu, rhinitis, sinus, dan kebiasaan merokok, penyumbatan di rongga hidung yang bisa disebabkan oleh kelainan tulang hidung, polip atau tumor dan kerusakan pada otak dan sistem saraf.

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi, meminum air putih dan istirahat yang cukup, menghindari stress serta berolahraga dengan teratur. 

Bagi penderita, peluang sembuh dari Anosmia bergantung pada seberapa parah kondisi dan penyebabnya. Bila iritasi hidung adalah penyebab anosmia, pengobatan medis biasanya tidak diperlukan karena akan membaik dengan sendirinya. Perawatan yang dapat membantu mengatasi anosmia antara lain, dengan obat-obatan seperti dekongestan atau antihistamin, penggunaan semprotan hidung, antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri, mengurangi paparan iritan dan berhenti merokok.

Apabila Anosmia tidak kunjung sembuh, penderita dapat segera periksakan ke dokter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun