Mohon tunggu...
Zalfa Kamila Rafifah
Zalfa Kamila Rafifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Keperawatan STIKes Mitra Keluarga

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas

13 Juli 2023   12:04 Diperbarui: 13 Juli 2023   15:23 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perencanaan yaitu prosedur penggolongan strategi atau intervensi keperawatan untuk mencegah, menekan, atau mengatasi masalah kesehatan kelompok atau komunitas. Intervensi keperawatan dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mengatasi masalah kesehatan dapat berupa tindakan mandiri maupun kolaboratif, langsung dan tidak langsung yang terdiri dari tindakan pengobatan, pencegahan, dan promosi kesehatan. Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi masyarakat dan koordinasi dengan tim kesehatan lain (Riasmini et al., 2017). 

Peningkatan perencanaan asuhan keperawatan komunitas adalah suatu hal yang sangat penting dalam memastikan pemberian perawatan yang efektif dan tepat sasaran kepada individu, keluarga, dan masyarakat dalam suatu komunitas (Friedman, 2010) . Dalam esai ini, kita akan membahas pentingnya peningkatan perencanaan asuhan keperawatan komunitas dan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut. Perencanaan asuhan keperawatan komunitas adalah proses yang melibatkan identifikasi masalah kesehatan masyarakat, penentuan tujuan, pengembangan intervensi yang relevan, dan pengorganisasian sumber daya untuk mencapai hasil yang diharapkan. 

Peningkatan perencanaan asuhan keperawatan komunitas memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, dengan adanya perencanaan yang baik, perawat komunitas dapat mengidentifikasi prioritas kesehatan yang paling penting di komunitas yang dilayani. Kedua, perencanaan asuhan keperawatan komunitas yang baik juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara perawat, individu, keluarga, dan masyarakat yang dilayani (Harnilawati, 2013) . Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses perencanaan, keputusan yang diambil akan lebih berdasarkan pada kebutuhan dan preferensi mereka. Hal ini memperkuat hubungan antara perawat dan komunitas, serta meningkatkan kepatuhan dan penerimaan terhadap intervensi yang
direncanakan.

Menurut Teli (2018) langkah-langkah dalam menyusun perencanaan asuhan keperawatan komunitas sebagai berikut:

  • Menetapkan prioritas
    Di perlukan keterlibatan masyarakat dalam pertemuan musyawarah masyarakat. Adapun kriteria yang harus diperhatikan oleh perawat dalam menentukan prioritas masalah yaitu mengetahui kesadaran masyarakat akan masalah, motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masyarakat, kemampuan perawat dalam mempengaruhi penyelesaian masalah.
  • Menetapkan sasaran
    Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan kesehatan yag disebut sasaran adalah pernyataan situasi ke depan, kondisi atau status jangka panjang dan belum bisa diukur.
  • Menetapkan tujuan
    Yaitu pernyataan hasil yang diinginkan dan bisa diukur, batasan waktu berorientasi pada kegiatan. Sifat dalam menulis tujuan adalah menggunakan kata kerja, menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas dan kuantitas penampilan, dan cara mengukur penampilan.
  • Menetapkan rencana intervensi
    Hal yang diperhatikan untuk menetapkan intervensi keperawatan kesehatan komunitas yaitu kegiatan yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan, sasaran, dan lokasi. Dalam perencanaan asuhan keperawatan komunitas ada tiga prinsip, yaitu: pemberdayaan (empowerment), negosiasi (negotiatian), dan kerja sama lintas sektar (networking) (Jannah, 2020).

Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang sudah ditentukandengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Widagdo (2016) menyebutkan cara untuk meningkatkan perencanaan asuhan keperawatan komunitas sebagai berikut:

  • Melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
  • Melakukan demonstrasi keterampilan cara menangani penyakit
  • Melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
  • Melakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam menentukan diet yang tepat
  • Melakukan olahraga secara rutin
  • Melakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki lingkungan komunitas
  • Melakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.

Dalam hal ini keperawatan kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi kesehatan populasi yang menggunakan pengetahuan atau ilmu keperawatan, sosial, dan ilmu kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan perencanaan asuhan keperawatan komunitas, berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan (Harefa, 2019):

  • Pengumpulan data yang komprehensif
    Perawat komunitas perlu mengumpulkan data yang akurat dan komprehensif tentang kondisi kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan determinan kesehatan. Data ini dapat diperoleh melalui survei, wawancara, skrining kesehatan, dan sumber data lainnya.  Pengumpulan data yang baik membantu perawat memahami masalah kesehatan yang spesifik di komunitas dan merencanakan intervensi yang relevan.
  • Melibatkan pemangku kepentingan
    Perawat komunitas perlu melibatkan individu, keluarga, dan masyarakat dalam proses perencanaan. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan komunitas, kelompok diskusi, atau partisipasi dalam kegiatan kesehatan komunitas. Melibatkan pemangku kepentingan membantu perawat memahami kebutuhan dan harapan mereka, serta memperkuat tanggung jawab bersama dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi.
  • Kolaborasi dengan tim kesehatan dan organisasi lain
    Perawat komunitas harus bekerja sama dengan tim kesehatan dan organisasi lain di komunitas untuk memperluas cakupan intervensi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Kolaborasi yang baik memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman, serta memperkuat upaya bersama dalam mencapai tujuan kesehatan yang sama.
  • Evaluasi dan penyesuaian
    Perawat komunitas perlu terus mengevaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Evaluasi yang sistematis membantu mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan dalam perencanaan asuhan keperawatan komunitas, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa untuk memberikan asuhan keperawatan komunitas yang lebih maju diperlukan dukungan perawat, pihak rumah sakit, dan pemerintah untuk dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Peningkatan perencanaan asuhan keperawatan komunitas merupakan langkah penting untuk memastikan pemberian perawatan yang efektif dan berkelanjutan kepada masyarakat. Dengan pengumpulan data yang komprehensif, melibatkan pemangku kepentingan, kolaborasi dengan tim kesehatan dan organisasi lain, serta evaluasi yang berkelanjutan, perawat komunitas dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat yang dilayani.

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek. Jakarta: EGC.

Harefa, E. I. J. (2019). Peningkatan Perencanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di Rumah Sakit.

Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam.

Jannah, S. R. (2020). Perencanaan Asuhan Keperawatan di Dalam Komunitas.

Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R., Astuti, N. P., Ria, R. T. T. M., & Handayani, T. W. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, Dan Komunitas Dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC Dan NIC Di Puskesmas Dan Masyarakat. IPKKI: Jakarta.

Teli, M. (2018). Pedoman Asuhan Keperawatan Komunitas: individu, Keluarga, Komunitas di Puskesmas.

Widagdo, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun