Mohon tunggu...
Zalfa Azzahra
Zalfa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sriwiijaya

Saya suka membaca berita dan opini publik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merosotnya Demokrasi Politik, Akankah Kita Kembali ke Era Orde Baru?

15 Oktober 2024   17:10 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sl.bing.net/kVmJAbxOwBo

Terkait putusan MK yang menyatakan bahwa "seseorang yang belum berusia 40 tahun bisa maju menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) selama berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilu" hal ini menuai kontroversi serta spekulasi bahwa putusan ini didasari agar Gibran Rakabuming Raka dapat maju pada pemilu 2024 ini. 

Lalu, putra keduanya Kaesang Pangarep akan maju pada Pilkada gubernur Jakarta. hal ini lah yang membuat masyarakat berspekulasi bahwa Joko Widodo ingin menciptakan politik dinasti, sama halnya yang dilakukan presiden kedua kita pada masa orde baru lalu.  

Sebagai generasi emas penerus bangsa, kita dapat berpikir kritis atas isu isu yang terjadi disekitar kita, serta menemukan solusi dari permasalahan yang ada. 

Namun, permasalahan yang sudah mengakar ini tidak akan mudah untuk diatasi bahkan mungkin membutuhkan waktu lama untuk diatasi secara tuntas, bahkan tak jarang, aktivis yang dulu sangat menentang kebijakan pemerintah sekarang malah bergabung ke dalam sistem pemerintahan, tidak ada yang tahu mungkin niat awal bergabung untuk menghancurkan sistem dari dalam. 

Namun, malah terjerumus ikut andil dalam kekacauan yang dulunya sangat ditentang. 

Lantas, jika kita tidak dapat membawa perubahan yang besar, kita dapat melakukan perubahan kecil terlebih dahulu. Berikut hal yang dapat kita lakukan dalam upaya meningkatkan demokrasi politik Indonesia:

  1. Mengubah cara berpikir dan berperilaku politik: Ini berarti bahwa kita sebagai anak muda memilih calon wakil rakyat berdasarkan kriteria yang sesuai serta tidak menerima perlakuan politik uang dari salah satu calon kandidat, supaya terpilihnya kandidat yang layak untuk mewakili aspirasi rakyat

  2. Mengikuti berita serta isu-isu politik yang sedang terjadi: memberi arti bahwa kita sebagai anak muda harus update serta berpikir kritis dalam menanggapi isu isu yang terjadi

  3. Bersikap informatif: yaitu dengan memberikan informasi terkini ke khalayak publik, agar semakin banyak orang yang mendapatkan edukasi tentang demokrasi politik di Indonesia.

Seperti kutipan pidato dari Ir. Soekarno "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia" memberi arti bahwa generasi muda dapat membawa perubahan bagi Indonesia kedepannya, menjadi Indonesia emas dengan sistem demokrasi yang benar adanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun