Mohon tunggu...
Zalfa Syauqina Azizah
Zalfa Syauqina Azizah Mohon Tunggu... -

Not Yet

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My First Choco Cookies

19 Desember 2013   14:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalan Tokoh :

Anisa Amira Hafidzhoh

Anisa adalah anak yang berumur 11 tahun namun ia belum bisa memasak, bahkan jika ada pelajaran memasak di sekolahnya, ia selalu dapat nilai 0. Anehnya, adiknya bisa dapat nilai sempurna di kelas memasak.

Syakira Hanifah Hafidza

Syakira adalah adik Nisa yang selalu dapat nilai sempurna di kelas memasak meski umurnya baru 8 tahun. Dia selalu berusaha dan menawarkan kakaknya untuk belajar memasak bersamanya, namun Nisa selalu menolak. Nisa selalu bilang “mana mau aku belajar sama anak kecil!” kepada Syakira.

Fanda Aprilia

Fanda adalah teman baik Nisa di kelasnya, jika tidak ada Syakira ia selalu membela Nisa. Fanda juga pintar memasak, tapi tak sebaik Syakira, dia bisa mendapat nilai 75-90 di kelas memasak.

Naya Basyar Aliya

Naya adalah teman di kelas Nisa yang selalu mengejeknya karena tidak bisa memasak, Syakira selalu membela kakaknya didepan mata Naya. Naya juga sangat iri pada Syakira karena Naya rata-rata hanya mendapat nilai 40-60 di kelas memasak sedangkan Syakira 98-100.

Nilai kosong di kelas memasak…

Anisa sedang tidur-tiduran di kamarnya, ia sedang berpikir bagaimana caranya agar bisa memasak, karena besok ada kelas memasak. “hmm, bagaimana ya bisa dapat nilai sempurna seperti Kira di kelas memasak?” pikir Nisa, “aha! Aku tahu! Aku akan Tanya sama bunda!” lanjut Nisa, “Bunda! Bunda!” teriak Nisa, “wah,wah. Ada apa Nisa? Kok kamu berteriak sih?” Tanya bunda dari dapur, “iya ada apa Kak?” tiba-tiba terdengar suara Syakira, “eh ada Kira! Ngapain kamu dek sama bunda di dapur?” Tanya Nisa sinis kepada adiknya, “Kira lagi bikin choco cookies kesukaan kakak sama bunda di dapur!” Kira menjelaskan, “What??? So selama ini Kira yang nyiapin kakak choco cookies!” Nisa terkejut, Bunda dan Kira mengangguk. Nisa langsung berlari ke kamarnya. “Huu! Nyebelin banget sih si Kira! Aku kan malu kalo dia tau aku mau belajar masak sama bunda karena aku gak bisa masak!” keluh Nisa. Tok tok tok, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Nisa, “masuk!” kata Nisa sedikit berteriak karena dia lagi kesel sama adiknya, “halo kak Nisa! Tadi kakak marah ya sama Kira?” ternyata yang mengetuk pintu adalah Syakira, “oh, kamu dek! Sini masuk!” kata Nisa mempersilakan adiknya masuk dengan wajah kesal bercampur sangat sinis pada adiknya, “kenapa kamu kesini dek? Bukannya kamu lagi asik masak sama bunda?” kata Nisa bertanya tanpa melihat wajah adiknya, “begini kak, kata bunda choco cookies-nya sudah matang, kakak mau gak?” tawar Syakira, “mauuuuuuuu!!!!!!!” teriak nisa berlari ke dapur meninggalkan adiknya, Syakira hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap kakaknya.

“Bunda! Bunda!” panggil Nisa sambil menghampiri bunda di kamarnya, “ada apa sayang?” Tanya bunda lemah lembut, “Nisa mau Tanya, sebenernya bunda bikin choco cookies yang enak itu caranya gimana sih?” Tanya Nisa penasaran, “oh, kalo itu Tanya saja sama adikmu! Karena dia yang bikin resep choco cookies kesukaanmu! Tadi dia bikin sendiri kok! Bunda Cuma ngeliatin!” bunda menjelaskan kepada Nisa, “tapi Nisa gengsi bun! Kan malu kalo Syakira tau Nisa gak bisa masak!” Kata Nisa dengan muka kemerah-merahan, “bunda yakin, kalo Syakira gak mungin mengejek Nisa kok! Jadi Nisa gak usah malu, lagi pula Syakira anak yang baik dan suka menolong” terang bunda, “Nisa tetep gak mau kalo bunda suruh Nisa nanya ke Syakira!” kata Nisa dengan nada ngambek, lalu Nisa kembali masuk ke kamarnya.

Keesokan harinya. “Eh Nisa! Udah siap belom dapet nilai telor di kelas memasak?” ejek Naya yang diiringi tawa gengnya, Nisa menunduk “udah kak, biarin aja!” kata Syakira membela dan menenangkan kakaknya, “eh anak kecil! Jangan ikut urusan yang lebih tua ya!” Naya Berkata dengan nada iri pada Syakira, Syakira hanya mengeluarkan lidahnya kepada anak-anak itu sembari menarik tangan kakaknya agar lebih cepat masuk ke kelasnya.

“baiklah anak-anak, kelas bahasa prancis sudah selesai! Silahkan kalian masuk ke kelas memasak! Miss Fitri sudah menunggu” kata Miss Katie mengakhiri kelas bahasa perancis. Dengan perasaan deg-degan Nisa menggandeng tangan Fanda dan perlahan masuk ke dalam kelas memasak, “rasain nanti!” ejek Naya, “sudah Nis! Kalo omongannya si Naya gak usah masukin ke hati ya!” hibur Fanda, Nisa mengangguk dengan wajah menunduk dan perasaan deg-degan.

“Baiklah anak-anak, kita mulai kelas memasak kita diawali basmalah” ujar Miss Fitri memulai kelas memasak, “bismillahirrohmanirrohim” kata anak-anak serempak. “Alhamdulillah anak-anak kita bisa bertemu lagi, pada kesempatan kali ini kita akan berlatih membuat Choco Cookies ala Syakira!” ujar Miss Fitri lagi, dan Syakira masuk ke kelas memasak. “halo kakak-kakakku semuanya!” kata Syakira, “hello Syakira!” kata Nisa dan teman-temannya bersamaan, “hari ini, saya akan memperlihatkan cara saya membuat choco cookie kesukaan kakak saya, kak Anisa!” ujar Syakira, lalu Syakira pun memperlihatkan caranya membuat choco cookies kesukaan Nisa, Nisa memperhatikan dengan sangat serius. “nah, jadi deh!” kata Syakira setelah selesai membuat kuenya, “nah, terimakasih Syakira!” kata Miss FItri berterimakasih kepada Syakira, Syakira pun keluar dari kelas memasak, “sekarang, Miss mau Naya mempraktikkan cara Syakira yang tadi!” ujar Miss Fitri menyuruh Naya maju ke depan, “baik Miss!” jawab Naya enteng, Naya pun selesai membuat choco cookies-nya, “baiklah, nilaimu Naya, 50!” ujar Miss Fitri menyebutkan nilai Naya, “sekarang, kamu Nisa!” giliran Nisa maju ke depan, baru saja ia mulai langsung ada kecelakaan yaitu ia tidak bisa membuka sebutir telur, “stop! Nilaimu 0 Nisa!” ujar Miss Fitri dengan nada marah, Nisa pun sedih namun ia di hibur Fanda.

Kelas memasak pun usai, setelah itu Nisa langsung di ejek Naya, “hahaha, tuh kan! Tadi dapet telor deh kamu Nisa!” ujar Naya dengan diiringi tawa gelinya dan juga tawa gengnya, Nisa langsung menunduk lalu keluarlah setetes air matanya, “sabar ya Nis” hibur Fanda.

Sampai di rumah dia langsung bercerita kepada bunda tentang apa yang dialaminya di sekolah, lebih tepatnya di kelas memasak. “tuh kan! Bunda semalam sudah bilang, bertanyalah pada adikmu Nisa!” ujar bunda sedikit tertawa mendengar cerita Nisa, “tapi bun, Nisa malu sama Syakira!” ujar Nisa dengan wajah malu kepada bunda, “kamu mau dapat 0 lagi?” Tanya bunda, Nisa menggeleng, “kalau begitu Tanya Syakira!” perintah bunda.

Berlatih memasak bersama Syakira

Nisa pun berjalan perlahan menuju kamar Syakira. Tok tok tok, ada yang mengetuk pintu kamar Syakira, “masuk! Pintunya gak dikunci kok!” suruh Syakira, Nisa pun masuk ke dalam kamar adiknya. “oh, yang mengetuk pintu kamar Kira ternyata kak Nisa!” Syakira terkejut karena biasanya kakaknya enggan berkunjung ke kamarnya, “ada apa kak?” lanjut Syakira, “emm, kakak mau b b belajar m m masak sama kamu Ra!” kata Nisa dengan tergagap, “OK! Kapan kita mulai kak?” Tanya Syakira betu-betul semangat, “bisa sekarang gak? Soalnya kakak ada kelas memasak besok!” harap Nisa, “tentu boleh kakakku tersayang!” jawab Syakira. Lalu Nisa dan Syakira menuju ke dapur, Syakira mengajari kakaknya bagaimana ia bisa memasak choco cookies kesukaan Nisa.

“Nah, sudah selesai deh choco cookiesnya!” kata Syakira pada akhirnya, sekarang Nisa tau bagaimana cara adiknya membuat choco cookies kesukaannya. “kakak, sekarang coba kakak bikin sendiri tanpa Kira bantu ya!” suruh Kira kepada kakaknya, “baik!” jawab Nisa berani, Nisa lalu berhasil membuatnya dan Syakira menyuruh kakaknya untuk mempraktikkannya di sekolah

My First Choco Cookies

Keesokan harinya, Nisa sangat berani berkata kepada Miss Fitri bahwa ia akan memperbaiki nilainya yang kemarin. Berkali-kali Nisa diejek Naya, “kamu gak akan bisa Nisa! Menyerahlah pada nasib!” ejek Naya, tapi Nisa tak peduli.

Kelas memasak pun dimulai, tanpa takut Nisa maju ke depan, terdengar suara tawa Naya dan gengnya, namun Nisa tetap maju ke depan. “baiklah teman-temanku semuanya, aku sudah berlatih di rumah bersama Syakira, maka aku akan berusaha mengerahkan seluruh kemampuanku untuk membuat kue coklat ini!” kata Nisa memulai proses pembuatan kuenya.

Selesailah Nisa membuat kuenya, dan saat selesai Nisa langsung berteriak “My First Choco Cookies!”. Nisa mendapat nilai 100, itu sangat tidak dikira. Naya pun meminta maaf kepada Nisa karena suka mengejeknya, dan yang lain memberi selamat pada Nisa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun