Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hilir Rindu

18 Oktober 2023   15:45 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:49 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada embun!
Pagi terlalu cepat melipat selimut mimpi. Meninggalkan angan yang tergeletak di tubir sepi. Dan aku, yang terjebak di pelataran resah. Menimang butiran debu yang dilontarkan tanah rekah.

Kau masih bersamaku?

Tak ada mendung!
Mentari sejak lama membiarkan kabut menjadi riasan hari. Memaksa ingin terbata menangkup kerikil nyeri. Dan aku, yang bernaung di singgasana gersang. Memintal jeruji asa yang terpaku dalam pigura usang.

Kau tak melupanku?

Tak ada pelangi!
Senja hanya sejenak terhenyak di titik singgah. Lalu meninggalkan sisa jingga merapal mantra yang nyaris punah. Dan, aku terlelap dalam lamun doa paling bisu. Berharap bulir hujan menemukan hilir rindu.

Tuhan, aku milikMu!

Curup, 18.10.2023
zaldy chan

Baca juga: Di Tepi Jalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun