Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tahun Ajaran Baru

12 Juli 2023   14:22 Diperbarui: 12 Juli 2023   16:42 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Depan Toko Alat Tulis
Sepasang tangan menimang buku tulis yang terbungkus plastik bening. Seraut wajah terhenyak layu meredam gulir bulir-bulir bening. Menyalin ulang jejak percakapan pilu usai senja kemarin dalam hening.

Pelajarannya bertambah, Bu!
Aku tahu, Nak.
Butuh banyak buku dan alat tulis, Bu!
Kaupun sudah tahu. Dompet ibu selalu tipis, Nak.

Di Depan Sekolah
Sepasang kaki tersendat di keramaian pintu gerbang berpagar tembok tinggi. Tatapan mata elang menutupi remah mimpi yang ditinggalkan pagi. Mengingat ulang barisan pesan bak susunan dialog sebuah dramaturgi.

~Baju kaos lengan panjang warna merah polos
~Celana olahraga warna hitam tanpa tulisan
~Topi dari bola plastik dibagi dua, diikat tali rafia warna kuning dijalin tiga
~Sepatu hitam, kaos kaki putih dan tali sepatu warna merah
~Tanda Pengenal: Kertas karton warna hijau berbentuk buah anggur, tulis Nama, Nama Kelompok, Bakat juga Hobi, dengan spidol merah dan huruf besar, tempelkan foto paling lucu ukuran 3R.
~Dua butir telur direbus, lima sendok nasi putih tanpa lauk, serta air yang dapat diminum dua bungkus
~Tulis dan tampilkan yel-yel pribadi dengan irama lagu 'Balonku'

Di Meja Guru
Selembar kertas selebaran tersampir rapi di atas tumpukan berkas administrasi. Termaktub deretan Buku Pegangan dan Lembar Kerja Siswa dari kurikulum terkini hasil adaptasi. Tersemat deret angka dalam kemasan paket harga promosi dilengkapi kutipan persentase untuk komisi.

Tak ada percakapan mendalam. Terbiar bersemayam dalam diam.

Di Layar Ponsel
Sebaris kalimat panjang kaku, terpajang beku diretas ruang bisu:

"Biarkan secarik kain hitam menutupi sepasang mata Dewi Keadilan. Namun, sepasang mata Guru tak akan pernah terhenti menatap Murid sebagai Insan Pilihan."

Kuusik lamunan ragu dengan bisikan gagu: Ah! Selamat Datang Kembali Tahun Ajaran Baru!

Curup, 12. 07.2023
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun