Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Apa yang Kau Cari?

28 April 2023   11:00 Diperbarui: 28 April 2023   11:14 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kau cari?

Riuh asa terlalu banyak berlabuh di tubir langit. Mungkin muara paling suci membasuh rasa sakit. Membiarkan jejak-jejak doa terdampar di ruang hampa. Tak bernama.

Tak lagi ada rimbun dedaunan yang disinggahi tapak kupu-kupu. Sebab, sisa mentari telah ditutupi butiran debu waktu. Hingga lintasan masa mengetuk pintu bisu: menunggu, atau berlalu.

Baca juga: Puisi: Debu Tunggu

Dan, kata-kata menari di antara genangan kenangan masa lalu. Namun, gelak tawa terjerat pilu. Tapi airmata tersendat bisu. Usai tersekat aksara: Dulu.

Apa yang kau cari? 

Tuhanmu?

Curup, 28.04.2023
zaldy chan

Untuk Ayah Tuah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun