Masih belum bisa menentukan tempat Wisata sambil menikmati liburan lebaran bersama keluarga? Hayuk ke Kota Bengkulu!
Yup, Tak hanya Keindahan Alam semisal "Pantai Panjang" atau "Danau Dendam Tak Sudah". Bisa juga berkunjung ke Objek Wisata Sejarah!
Menikmati liburan lebaran sambil mengenang sekaligus mengulang sejarah bangsa? Kenapa tidak?
Tak hanya melihat dan menjadi saksi bagi keberadaan dan perjuangan bangsa, Hingga kita bisa menikmati alam kemerdekaan seperti saat ini.
Namun, juga mengajak kita untuk menghargai dan menghormati jasa para pendahulu negeri yang berkorban harta hingga nyawa.
Selain itu, menjadi PR bagi kita bersama, agar ikut menjaga dan melestarikan situs atau tempat bersejarah ini, bagi generasi mendatang, kan? Agar, tak ada ungkapan penyesalan: "Hanya tinggal sejarah!"
Nah. Ada banyak situs dan tempat wisata sejarah yang bisa kita kunjungi yang tersebar di Propinsi Bengkulu.
Namun, kali ini, aku pilih 3 Objek Wisata Sejarah aja, ya? Alasannya? Ketiga tempat ini saling berdekatan lokasinya!
Seperti kata peribahasa: "Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui!"
Sama halnya dengan 3 objek wisata ini: "Sekali jalan, tiga tempat Wisata bisa dikunjungi!"
Pertama. Benteng Marlborough atau Fort Marlborough.
Dilansir dari id.wikipedia.org. Benteng Marlborough atau Fort Marlborough ini, adalah peninggalan Inggris, yang didirikan oleh East India Company (EIC) pada tahun 1714-1719 di bawah Gubernur Joseph Callet.
Tak hanya sebagai Benteng pertahanan, tempat ini juga pernah dijadikan gudang pengumpulan rempah-rempah dari kawasan timur.
Benteng ini, pernah digunakan pada masa Hindia Belanda (1825-1942), oleh Jepang (1942-1845) hingga masa perang kemerdekaan.
Pada tahun 1977, Benteng ini dipugar dan dikelola oleh Depdikbud, dan dijadikan Cagar Budaya.
Kedua. Rumah Kediaman (Pengasingan) Bung Karno
Sebelum diasingkan ke Bengkulu, Bung Karno pernah dikucilkan ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Hingga kemudian pada tahun 1938, Beliau dipindahkan ke Bengkulu.
Awalnya, rumah ini  adalah tempat tinggal pengusaha yang menyediakan bahan pokok untuk pemerintahan Kolonial Belanda di Bengkulu, bernama Tan Eng Cian.
Bung Karno menempati rumah ini dari tabun 1938 hingga tahun 1942. Di Rumah ini, Bung karno pernah mendirikan  grup pertunjukan Drama bernama Monte Carlo. Naskah drama itu ditulis oleh Bung Karno yang menyelipkan nilai-nilai sosial juga nasionalisme
Jika berkunjung ke rumah ini, kita akan menyaksikan beberapa peninggalan Bung Karno semasa di pengasingan.
Pada tahun 2017, melalui surat Keputusan Mendikbud, Rumah ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
Ketiga. Rumah Ibu Fatmawati.
Rumah berbentuk panggung ini, terbua dari kayu. Dan, masih terdapat beberapa peninggalan seperti Meja Rias, Tempat Tidur, serta mesin jahit.
Runah ini, tak hanya menyisakan cerita tentang kehidupan Istri Presiden Pertama Indonesia itu. Tapi juga tentang keberadaan Bung Karno selama dalam pengasingan.
Pada tahun 1990, Rumah Ibu Fatmawati ini, direhab dan dijadikan Museum Fatmawati. Pemerintah Bengkulu pun menetapkan rumah ini sebagai aset sejarah.
Jadi...Â
Demikian 3 Objek Wisata Sejarah yang bisa kita kunjungi dan nikmati sambil liburan bersama keluarga tercinta di Propinsi Bengkulu.
ini, aku buat video singkat ketiga objek wisata sejarah itu. semoga berkenan.
Tertarik? Tunggu apa lagi?
Curup, 19.04.2023
zaldy chan
Taman Baca:
