Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Berbuka dengan yang Manis, Ikuti Anjuran atau Kebiasaan?

14 April 2023   22:26 Diperbarui: 14 April 2023   22:29 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acapkali kita mendengar ujaran: Dianjurkan berbuka dengan yang manis! Iya, kan?

Nah, kata manis itu kemudian menjadi multitafsir! Alasannya?

Sebagian, ada yang memaknai, manis itu adalah rasa manis alami. Semisal berasal dari manis buah-buahan atau madu!

Hal ini, berpijak pada kebiasaan rasulullah yang hanya berbuka dengan buah kurma yang sudah matang. Dan, itu dipastikan manis.

Sebagian lagi sepakat. Manis itu, tak harus manis alami, bisa juga manis buatan! Semisal beragam produk yang acapkali ditemui saat berbuka puasa.

Sing penting manis! Tak harus rasa manis alami. Apatah lagi, tak semua orang bisa mendapatkan itu, kan?

Malah, ada yang bikin plesetan. Pokoke berbuka dengan yang manis-manis!

Parafrase yang manis-manis ini, disandarkan pada pacar atau pasangan. Ahaaaay....

Namun, terlepas dari keriuhan memaknai kata manis. Semua nyaris sepakat. Saat berbuka puasa, lebih bagus jika lebih dulu menikmati yang manis-manis.

Secara ilmu pengetahuan, itu hal logis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun