"Orang yang melakukan dosa besar! Agar mereka tahu, Ampunan Allah lebih besar dari dosa besar yang sudah mereka lakukan!"
Ketiga pemuda itu bungkam usai mendengar jawaban Abu Nawas. Semua murid-murid Abu Nawas lega dan kagum dengan kecerdikan jawaban gurunya.
Namun, salah satu muridnya bertanya ke Abu Nawas.
"Maaf, Tuan Guru. Kenapa pertanyaan yang sama, Guru berikan jawaban berbeda?"
Abu Nawas menatap wajah muridnya. Kemudian menjelaskan.
"Ada Tiga jenis Tingkatan Manusia. Tingkatan Mata, Tingkatan Otak, dan Tingkatan Hati!"
"Apa maksud guru dengan Tingkatan Mata?"
"Orang yang melihat bintang di langit itu kecil, dan mengatakannya kepada orang-orang jika bintang itu kecil!"
"Tingkatan Otak?"
"Orang yang melihat bintang di langit itu kecil, namun ia mengetahui jika bintang itu besar. Karena ia memiliki pengetahuan."
Semua muridnya terdiam, merenungi kalimat Abu Nawas. Semua pun menunggu penjelasan lanjutan dari Abu Nawas.
"Terakhir, orang yang melihat bintang di langit itu kecil, namun dari pengetahuannya, sebenarnya bintang itu besar. Tapi ia lebih menyakini, jika kekuasaan Allah itu lebih besar dari pengetahuannya! Ini adalah Tingkatan Hati!"
Puisi  Ampunan dari Abu Nawas
Tak hanya dikenal sebagai tokoh sufi. Abu Nawas pun jamak disebut sebagai pujangga di masanya.
Jadi, kukutip dari wikipedia, salah satu puisi yang kuanggap khas dengan karakter Abu Nawas yang kita kenal dari kisah-kisah humor sufinya.
Ampunan
Tuhan